Apa Sih Peran Bengkulu dalam Mempertahankan Kemerdekaan? Yuk Cari Tahu di Sini!

Peran Bengkulu dalam mempertahankan kemerdekaan.-Sumber foto: www.kompas.com-

Pada tanggal yang sama juga didirikan Barisan Perjuangan Republik Indonesia di Curup, yang dipimpin oleh Nur Arifin. 

Pembentukan organisasi baru juga dimulai di berbagai tempat, seperti di Kepahiang, yang dipimpin oleh M. Yunus, seorang mantan pesirah Pagaralam.

Di Lebong, terdapat organisasi yang digerakkan oleh Usman Ma'ruf, di Tais, ada Hussein, di Muara Aman dipimpin oleh A. Razik beserta koleganya, di perkebunan Kabawetan ada M. Arif dan rekan-rekannya dan sebagainya.

Di bawah komando Penjaga Keamanan Rakyat (PKR), berbagai barisan perjuangan ini akan berkembang menjadi pasukan yang lebih terorganisir.

Seperti kompi yang dipimpin oleh Z. Arifin Jamil ditugaskan untuk menjaga wilayah-wilayah di Bengkulu, seperti Curup dan Padang Ulak Tanding.

BACA JUGA:Naskah Proklamasi Asli dibuang ke Tempat Sampah, Ternyata Sosok Ini yang Menyelamatkannya

BACA JUGA:Tidak Hanya Fatmawati, Inilah Sederet Pahlawan Indonesia Asal Bengkulu

Kegesitan para barisan perjuangan ini juga diiringi dengan kesetiaan kaum mudanya, yang secara sukarela bergabung dengan PKR.

Semakin banyak orang yang bergabung dengan PKR, sehingga organisasi ini di Bengkulu secara resmi berubah nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat atau TKR.

Belum berganti tahun kemerdekaan, pasukan TKR di Bengkulu menghadapi ancaman yang menguji tekad mereka untuk merdeka. 

Jepang mengumumkan maklumat yang dikeluarkan pada 10 September bahwa mereka tetap menguasai wilayah Bengkulu.

Menurut maklumat tersebut, para tentang Jepang yang masih ada di Bengkulu diminta untuk melakukan patroli dengan senapan lengkap dan mengawasi pergerakan penduduk lokal. 

Jepang tidak akan melepaskan kekuasaan begitu saja meskipun mereka telah menyerah. Di Lobi Hotel Centrum di Bengkulu, Jepang memasang poster Ratu Meyer yang menjadi simbol penting penjajahan. 

Tekad dari pasukan muda TKR benar-benar sedang diuji. Sementara itu, mereka tidak memiliki pengalaman dan pemasangan poster dapat menyebabkan masyarakat Bengkulu menjadi pesimis.

Pada suatu malam, pasukan TKR secara diam-diam menurunkan poster dan merusaknya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan