Di Bengkulu, Rokok jadi Komoditi Penyumbang Kemiskinan Terbesar

Kepala Perwakilan BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal sampaikan rokok adalah penyumbang kemiskinan di Provinsi Bengkulu per Maret 2024, Jumat 26 Juli 2024-Sumber Foto: koranradarkaur.id-

BENGKULU - Per-bulan Maret tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat, rokok ikut menjadi penyumbang garis kemiskinan terbesar kedua setelah beras yang berada di urutan pertama.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu Ir.Win Rizal, M.Si menjelaskan, alasan rokok menjadi penyumbang garis kemiskinan terbesar di Bengkulu. 

"Rokok ini banyak diminati warga Indonesia termasuk Bengkulu. Lebih banyak dibandingkan  daging. Ini menjadi penyebabnya menjadi penyumbang garis kemiskinan terbesar kedua setelah beras," kata Win Rizal, Jumat 26 Juli 2024.

Lanjutnya, selama Maret 2023 sampai Maret 2024. Garis kemiskinan naik sebesar 5,33 persen yaitu dari Rp 637.142,- pada Maret 2023 menjadi Rp 671.095,- pada Maret 2024. 

"Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan," Lanjutnya. 

Kepala BPS lalu mengatakan, di bulan Maret 2024, komoditi makanan menyumbang sebesar 73,46 persen terhadap garis kemiskinan. Sedangkan komoditi bukan makanan menyumbang 26,54 persen.

BACA JUGA:30 Anggota Paskibra Kaur Akan Mengikuti Karantina, Mulai 4 Agustus 2024

BACA JUGA:Polisi Dalami Tragedi Berdarah Tebat Rukis, 8 Terduga Pelaku Dibekuk, 1 Masih Kabur, Ini Kata Keluarga

Pihaknya juga mendata sumbangan komoditi terhadap garis kemiskinan periode Maret 2024. Beras menduduki posisi teratas dengan 20.24 persen di kota, sementara untuk di desa 25.26 persen.

Kemudian disusul dengan rokok kretek filter dengan 12.28 persen di kota dan 10.68 persen di desa. Posisi ketiga ada cabai merah dengan 5.70 persen di kota, dan 5.08 persen di desa.

"Rokok bagi sebagian masyarakat merupakan Komuditas yang paling banyak di konsumsi, dibandingkan dengan makanan, seperti beras ataupun daging," jelasnya. 

Kendati demikian, untuk angka persentase penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 13,56 persen. Ini turun 0,48 persen poin dibanding Maret 2023 yang sebesar 14,04 persen.

"Alhamdulillah. Untuk persentase kemiskinan secara keseluruhan mengalami penurunan jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya," tandasnya.

Urutan ke-4 Nasional

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan