BIKIN GELENG KEPALA! Jelang Musim Tanam Padi Harga Pupuk Meroket, Segini Harganya
GARAP LAHAN : Petani yang ada di wilayah Kecamatan Manna tampak mulai menggarap lahan persawahan, Selasa 11 Juni 2024. Sumber foto: ROHIDI/RKa --
BENGKULU SELATAN (BS) - Kabar mengejutkan bagi seluruh masyarakat, terutama bagi para petani yang ada di Kabupaten BS.
Pasalnya, kekhawatiran mereka akan kenaikan harga pupuk kimia benar-benar sudah terjadi.
Buktinya, menjelang memasuki masa musim tanam padi periode kedua tahun 2024 ini, harga beli pupuk kimia di pasaran yang biasa mulai meroket alias mengalami kenaikan, Selasa 11 Juni 2024.
Padahal, harga jual pupuk non subsidi kemasan yang biasa digunakan petani itu, sebelumnya sempat turun menjelang lebaran Idul Fitri 1445 Hijriyah lalu.
BACA JUGA:LHP KELUAR! Nasib Kades Diduga Foto Mesra Bersama WIL di Tangan Bupati Gusnan, Apa Sanksinya?
Sayangnya, hal itu ternyata tidak berlangsung laman dan naik lagi.
Berdasarkan pantauan Radar Kaur (RKa) di lapangan, saat ini beberapa pupuk non subsidi yang mengalami kenaikan diantaranya, jenis Urea yang awalnya dijual dengan harga sekitar Rp 345 ribu/kemasan 50 Kilogram (Kg).
Saat ini, harga pupuk Urea non subsidi dijual dengan harga sebesar Rp 445 ribu/kemasan.
Itu artinya, ada kenaikan sebesar Rp 100 ribu setiap kemasan 50 Kg pupuk Urea tersebut.
BACA JUGA:Menjelang Idul Adha, Bakal Makmur Salurkan BLT DD Triwulan Kedua ke KPM, Ini Pesan Kades
Begitupun dengan pupuk jenis Phonska juga naik Rp100 ribu atau harga saat ini Rp 585 ribu/kemasan 50 Kg.
Sementara, jenis pupuk NPK Pusri alami kenaikan sekitar Rp150 ribu atau harga jual saat ini Rp 525 ribu/kemasan.
"Yang paling tinggi harga jualnya sekarang ini pupuk NPK Mutiara yang dijual Rp 800 ribu/kemasan 50 kilogram. Kenaikan harga pupuk karena ada perubahan harga dari pabrik," kata Pemilik Toko Pertanian di Kota Manna, Ahmad (37).
Ahmad menerangkan, setiap periode rentang 2 sampai 3 bulan harga pupuk mengalami perubahan.