2024, Ada 159 Kasus DBD di Bengkulu Selatan, 2 MD, Bukan Fogging Cegah DBD, Ini Tipsnya

ROHIDI/RKa FOGGING: Pemdes Lubuk Sirih Ilir dan Dinkes BS saat melakukan fogging secara mandiri, belum lama ini.--

Sementara itu, masih banyak masyarakat yang menganggap fogging sebagai salah satu upaya terbaik untuk membasmi nyamuk penular DBD.

Padahal, menurut Kadis Kesehatan BS Didi Ruslan, S.KM, M.Si, fogging justru menimbulkan dampak negatif baru bagi kesehatan manusia (selengkapnya lihat grafis, red).

Hal tersebut karena asap yang keluar mengandung racun insektisida malation yang dicampur solar atau minyak tanah yang dapat mengganggu kesehatan dan mencemari lingkungan.

BACA JUGA:PENTING! Rahasia Aman Berkendaraan Ada di Tekanan Angin Ban, Simak Penjelasannya

"Selain mencemari lingkungan, fogging juga meninggalkan residu zat yang bersifat racun, yang bisa menyebabkan berbagai macam penyakit," kata Didi.

Adapun, sambung Didi, beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan akibat fogging yakni, gagal ginjal, gangguan pernapasan, kerusakan gen dan kromosom pada bayi dalam kandungan.

Kemudian, gangguan gerakan sperma dan bersifat karsinogenik pembekuan jaringan kanker pada tubuh dan masih banyak lagi penyakit lainnya.

Bukan hanya itu, Didi menjelaskan, fogging juga bukan solusi tepat untuk memutus siklus perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti penular virus DBD.

Mengingat, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik nyamuk tidak mati dengan fogging.

"Pencegahan DBD bisa dilakukan dengan memberantas sarang nyamuk, bukan foggingnya yang kita utamakan," pungkas Didi Ruslan.

BACA JUGA:5 Buah Ini Menjadi Penyelamat Kesehatan dan Kecantikan Kulit, Ini Jenis - Jenisnya

BERIKUT TIPS PENCEGAHAN DBD VERSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BS 2024 :

3 M

1. Menutup tempat penampungan air

2. Menguras tempat penampungan air

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan