Jelang Seleksi PPPK, Guru Honorer di Bengkulu Selatan Diisukan Dimintai Uang Rp 50 Juta Oleh Oknum Pejabat

Jelang seleksi PPPK guru, honorer mulai khawatir dengan isu setoran agar lulus. Sumber foto : rakyatbengkulu.disway.id--

BENGKULU SELATAN (BS) - Kabar mengejutkan, menjelang pelaksanaan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi guru di Kabupaten BS.

Pasalnya, honorer guru maupun sekolah yang ada di Kabupaten BS diisukan dimintai sejumlah uang oleh oknum yang mengatasnamakan pejabat BS.

Mengejutkannya lagi, sejumlah uang yang diketahui merupakan sebagai uang pelicin untuk menjamin kelulusan seleksi tersebut, dengan angka yang cukup fantastis.

Yang mana, uang yang diminta oleh oknum itu sebesar Rp 50 juta. Setoran tersebut diminta langsung oleh oknum pejabat agar peserta bisa lulus seleksi dan menjadi ASN guru.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Radar Kaur (RKa) di lapangan, sejak beberapa waktu terkahir isu tersebut sudah tersebar dengan berantai dari mulut ke mulut.

Bukan hanya itu, informasi tersebut juga sudah santer dibahas di grup medsos honorer dan membuat mereka khawatir hingga takut untuk mengikuti seleksi secara terbuka.

BACA JUGA:Terlambat Datang, Mobil Damkar Kaur Dilempari Warga

BACA JUGA:FAKTA ATAU MITOS? Motor Injeksi Sering Kehabisan Bensin Akan Mengalami Kerusakan Fatal, Cek di Sini Jawabann

Salah seorang honorer BS yang tidak disebutkan namanya sebagai bentuk perlindungan privasi dan kerjanya mengakui hal tersebut.

"Keluarga saya sempat ditawari oknum tertentu yang jabatannya cukup mentereng. Mereka menawarkan agar setor uang tertentu agar keluarga saya bisa lulus PPPK," ujar sang honorer.

Menariknya lagi, sejumlah uang yang diminta tersebut harus sudah diberikan sebelum pendaftaran maupun pemberkasan PPPK guru dimulai.

Sebab, jika uang tersebut telat dibayar, maka peserta yang bersangkutan dipastikan tidak akan masuk dalam daftar calon lulus PPPK guru tabun 2024 ini.

"Oknum itu sempat menawarkan pembayaran uang dengan cara dicicil. Misal dua kali atau tiga kali dengan sistem tunai dan tidak melalui transfer," jelasnya.

Lebih parahnya lagi, sang oknum pejabat ini sempat memperlihatkan nama-nama yang sudah menyetor sejumlah uang ke pihaknya agar peserta lain semakin percaya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan