WARISAN LELUHUR! 6 Alat Musik Sumsel Sudah Menyatu dengan Masyarakat

Sumsel merupakan salah satu keberagaman budaya salah satunya alat music tradisional. Sumber foto: kumparan.com--

Alat musik tradisional Sumsel yang kedua adalah burdah atau gendang OKU. Alat musik ini terbuat dari kulit hewan dan kayu nangka.

Cara memainkannya adalah dengan dipukul menggunakan telapak tangan di permukaan kulitnya. 

Nah, biasanya burdah atau gendang oku dimainkan saat upacara adat. Bukan hanya itu, instrumen musik ini juga kerap menjadi pengiring pertunjukan pencak silat.

3. Kenong Basemah

Kenong Basemah adalah salah satu alat musik tradisional Sumsel yang dimainkan dengan cara dipukul pada bagian tengah yang menonjol.

BACA JUGA:Momen Saat Libur Lebaran! 5 Destinasi Wisata Rejang Lebong yang Sayang Dilewatkan

BACA JUGA:Pascamutasi, 6 Pejabat Fungsional Dilantik

Untuk diketahui, kenong basemah memang sedikit mirip dengan ansambel Gamelan Jawa. Untuk pemukul alat musik ini sendiri berupa kayu yang ujungnya dililit dengan kayu.

4. Terbangan 

Muncul setelah kedatangan orang Melayu Aceh ke Tanah Sumsel, terbangan sering dimainkan di acara syukuran dan acara agama.  

Instrumen musik ini dibunyikan dengan cara ditepuk dengan telapak tangan. 

5. Marawis 

Marawis mirip dengan terbangan dan fungsinya pun hampir sama. Alat musik ini dibentuk dari kayu yang dilengkapi dengan kulit hewan.  

Marawis biasanya digunakan untuk mendampingi lagu nuansa religi saat upacara keagamaan masyarakat setempat. 

BACA JUGA:Menjelang Lebaran, 24 KPM Muara Dua Terima BT DD

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan