Sejarah Islam di Tanah Borneo, Erat Kaitan dengan Jawa dan Sumatera
Masjid Tua Al Wahab menjadi saksi sejarah penyebaran Islam di tanah Borneo.-Sumber gambar: pagaralampos.disway.id-
Ia datang ke Pontianak pada tahun 1741 M dan mendirikan Kesultanan Pontianak sebagai kerajaan Islam pertama di Kalimantan Barat.
Selain Pontianak, daerah lain yang diperkirakan lebih awal menerima pengaruh Islam adalah Matan dan Mempawah.
Menurut salah satu versi, pembawa Islam pertama ke daerah ini bernama Syarif Husein, seorang Arab yang datang bersama rombongan Sultan Syarif Abdurrahman.
Ia kemudian menikahi putri raja Matan dan menjadi raja Matan dengan gelar Panembahan Adiwijaya.
BACA JUGA:62 Siswa Kaur Lulus SNBP, Berikut Nama-Namanya, Asal Sekolah dan Universitasnya
BACA JUGA:Direktur Tak Hadiri Mediasi, PT CBS Wajib Penuhi 6 Poin Ini
3. Kalimantan Tengah
Penyebaran agama Islam di Kalimantan Tengah tidak dapat dipisahkan dari peranan Kerajaan Kotawaringin yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Kalimantan.
Menurut Hikayat Banjar, Kerajaan Kotawaringin didirikan oleh Raden Bima, putra dari Raja Negara Dipa yang memeluk agama Hindu.
Raden Bima kemudian menikahi putri dari Raja Majapahit dan menjadi raja Kotawaringin dengan gelar Panembahan Giri Kusuma.
Islam masuk ke Kerajaan Kotawaringin melalui pernikahan antara putra Panembahan Giri Kusuma, yaitu Raden Mas Rahmat, dengan putri Sultan Suriansyah dari Kesultanan Banjar, yaitu Putri Junjung Buih.
Raden Mas Rahmat kemudian memeluk agama Islam dan bergelar Sultan Muhammad Zainuddin. Ia menjadi raja Kotawaringin yang pertama memeluk Islam.
Penyebaran Islam di Kalimantan Tengah juga didorong oleh para ulama dan pedagang muslim yang datang dari berbagai daerah, seperti Jawa, Sumatera, Malaka, Arab, India, dan Cina.
BACA JUGA:Telkomsel Meliris Kartu Perdana Lite, Berikut Keunggulan dan Keistimewaannya
BACA JUGA:DPO, Tersangka Tindak Pidana Pemilu Diimbau Serahkan Diri, Segini Ancaman Hukumannya