Ada Jenazah di Bengkulu Selatan Diangkut Gunakan Rakit Bambu, Apa Tanggapan PUPR?

Masyarakat dan keluarga membawa jenazah menyeberang sungai menggunakan rakit bambu, Rabu 20 Maret 2024. Foto: ROHIDI/RKa--

BENGKULU SELATAN (BS) – VIRAL! proses pengantaran jenazah Rejaman (87) warga Desa Tanjung Aur II Kecamatan Pino Raya Kabupaten BS beberapa waktu lalu menjadi sorotan banyak pihak.

Bahkan, terbaru pengantaran jenazah yang harus menyeberangi sungai menggunakan rakit untuk menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU), kondisi ini harus jadi perhatian khusus Dinas PUPR BS.

Mengingat, jenazah terpaksa harus dibawa menggunakan rakit yang terbuat dari bambu tersebut karena jembatan yang jadi akses satu-satunya putus diterjang banjir.

Menanggapi hal itu, Kadis PUPR BS Teddy Setiawan memastikan, pihaknya akan melakukan perbaikan jembatan agar dapat digunakan masyarakat kembali.

BACA JUGA:Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kenalkan Pembelajaran Berdeferensiasi, Ini Tujunnya

BACA JUGA:SMPN 16 Kaur Akan Rapatkan Kenaikan Kelas dan Kelulusan, Simak Kriterianya

Teddy mengaku, sudah mendapatkan perintah langsung dari Bupati BS Gusnan Mulyadi, SE, MM untuk memantau dan merencanakan perbaikan jembatan gantung yang ada di Desa Tanjung Aur II tersebut.

Menurut Teddy, pada awal Maret 2023 lalu, memang ada beberapa jembatan di wilayah Kabupaten BS yang mengalami kerusakan akibat banjir yang melanda.

"Jembatan Gantung Desa Tanjung Aur II sudah kami cek pada 8 Maret lalu. Itu merupakan perintah langsung dari Pak Bupati," kata Teddy.

Kadis mengklaim, perbaikan Jembatan Gantung Desa Tanjung Aur II sudah dalam perencanaan dan proses administrasi.

BACA JUGA:Tindak Lanjut Observasi Kelas, Ini Langkah yang Perlu Dilakukan Guru

BACA JUGA:2 Terdakwa Kasus Penipuan Pengadaan Jaket Yamaha di Palembang Disidang, Inilah Tuntutannya

Dia membantah, jika Jembatan Gantung Desa Tanjung Aur II baru diperhatikan setelah viral video warga yang mengantar jenazah ke TPU menggunakan rakit.

"Kami sudah melakukan cek lapangan atau survei dan melakukan penghitungan material, serta biaya yang diperlukan untuk perbaikan jembatan itu sejak lama. Jadi bukan karena ada video itu baru rencana dibangun," klaim Kadis.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan