MENGEJUTKAN! Ternyata Harga Beras Versi Masyarakat Belum Naik, Beras SPHP Bulog Sangat Membantu
ROHIDI/RKa SIDAK: Tim Satgas Pangan saat melakukan Sidak harga beras di Pasar Ampera Kelurahan Ketapang Besar Kecamatan Pasar Manna, beberapa hari lalu.--
BENGKULU SELATAN (BS) - Dampak musim kemarau panjang beberapa waktu silam, hasil pangan terutama beras masih belum maksimal. Namun, untuk mengatasi harga di pasaran semakin tinggi, pemerintah terus melakukan beberapa langkah agar harga pasar tetap stabil.
Bahkan, beberapa waktu lalu harga pasokan beras di pasaran terbilang naik. Tetapi, masyarakat mengatakan harga pasaran justru mengalami penurunan dibandingkan awal musim kemarau terjadi.
BACA JUGA:Bentuk Karakter Siswa, Simak yang Dilakukan Pramuka di Sekolah Ini
Rita (48) salah seorang Pedagang Pasar Ampera Kecamatan Pasar Manna mengatakan, harga beras memang mengalami kenaikan. Awalnya hanya Rp 42 ribu/Kulak naik menjadi Rp 46 ribu/Kulak. Artinya mengalami kenaikan Rp 4 ribu/Kulak.
Namun kenaikan harga hanya dialami beras lokal. Hal itu dinilai karena adanya gagal panen akibat kemarau di penghujung 2023 silam.
"Tapi kami yakin tidak lama lagi beras akan turun harga. Karena, petani akan mulai masuk masa panen. Saat ini harga beras tetap stabil," sebut Rita.
BACA JUGA:Atap Bocor, Sekolah Penggerak Kaur Kini Butuh Perbaikan
Meskipun ada kenaikan harga beras lokal, masyarakat tidak terlalu menghiraukan hal tersebut. Sebab, beras SPHP yang dikeluarkan Bulog bisa menjadi pilihan masyarakat.
Beras SPHP kelas medium Perum Bulog Sub Agen per 5 Kilogram (Kg) hanya Rp 57.500. Hal tersebut sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Bulog.
"Saya sebagai agen juga merasakan ada peningkatan pembeli beras SPHP. Untuk satu ton beras SPHP ludes terjual dalam waktu dua hari," jelas Rita.
BACA JUGA:Lestarikan Bahasa Ibu, Inilah yang Akan Dilakukan Dikbud Kaur
Sementara itu, salah seorang pembeli dari Kecamatan Kota Manna Andesti (45) menilai, harga beras lokal di pasaran masih terjangkau. Begitu juga dengan persediaan beras di pasaran, dinilainya tidak mengalami kelangkaan.
Namun, jika harga beras lokal per Kulak lebih dari Rp 46 ribu, Andesti baru akan pindah ke beras SPHP yang dikeluarkan Bulog.
"Sejauh ini dengan adanya beras SPHP dari Bulog, kami masyarakat terbantu dan tidak merasa khawatir dengan isu kenaikan harga beras," bebernya.