Jurus Hadapi Harimau, Pemda Lambar Terbitkan SE Pakai Topi Terbalik
Harimau sedang berkeliaran.--
Dikatakan, peristiwa tragis tersebut sempat mengguncang Bumi Sriwijaya. Lantaran raja rimab sumatera telah menebar terror yang sangat mengerikan. Dengan memangsa manusia yang profesinya adalah petani.
“Dari data yang disimpulkan bahwa korban dimangsa harimau penghuni Bukit Barisan,” ungkapnya.
Persistiwa ini berdasarkan siaran resmi yang diterima VIVA Militer dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0422/Lampung Barat, Rabu 22 Februari 2024.
Kemudian, jenazah Sahri pun dievakuasi dan sempat dibawa ke UPT Puskesmas Bandar Negeri guna memastikan apa yang sudah menimpahnya. Tim media lalu melakukan visum et repertum.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis Dr Olce Patricia, bahwa korban murni dimangsa binatang buas. Bahkan jenaza orban di kebun sudah 12 jam lamanya.
“Mendapat laporan itu, prajurit TNI bersama warga dan resor kehutanan dan Satgas Sahabat Satwa Lembah Suoh turun ke hutan. Sehingga jenaza korban ditemukan 300 meter dari kebun miliknya,” terangnya.
Tambahnya, pada 8 Februari 2024, Harimau Sumatera juga memangsa Gunarso warga Dusun Sumber Agung Dua, Pekon Sumber Agung, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat. Dirinya dimangsa saat berada di kebun.
Akibat serangan binatang buas tersebut, Komandan Kodim Lampung Barat, Letnan Kolonel Inf Rinto Wijaya geram.
Sebab, sejak kematian Gunarso hingga kematian Sahri, pihak berwenang dalam mengatasi teror Harimau Sumatera cuma diam saja.
Bahkan, atas kejadian dua warga dimangsa binatang buas, harimau belum ada langka yang diambil oleh petugas TNBBS (Taman Nasional Bukit Barisan) dan BKSDA.
Lantaran kalau hal ini didiamkan saja, dikhawatirkan bakal ada lagi korban selanjutnya, itu yang tidak kita inginkan.
“Hingga kini warga dihantui rasa takut atas terror harimau sumatera,” katanya.