Baca Koran radarkaur Online - Radar Kaur

Operasi Zebra 2025 Bongkar Fakta Memprihatinkan, Helm Masih Dianggap Tak Penting

Operasi Zebra 2025 bongkar fakta memprihatinkan yaitu tingginya jumlah pelanggar yang berkendara tanpa menggunakan helm. -Sumber Foto: ROHIDI/RKa-

BENGKULU SELATAN (BS) - Pelaksanaan Operasi Zebra Nala 2025 di wilayah hukum Polres BS pada November lalu membuka gambaran nyata mengenai kondisi kedisiplinan berlalu lintas masyarakat. Meski edukasi keamanan berkendara telah digencarkan selama beberapa tahun terakhir, hasil operasi menunjukkan masih rendahnya pemahaman pengendara terhadap pentingnya keselamatan di jalan raya.

Operasi Zebra 2025 bongkar fakta memprihatinkan yaitu  tingginya jumlah pelanggar yang berkendara tanpa menggunakan helm.

Kapolres BS AKBP Awilzan, S.IK, MH melalui Kasat Lantas Muklis Syayuti, SH, M.Si menerangkan, helm merupakan perangkat utama yang dapat melindungi kepala saat terjadi benturan atau kecelakaan.

BACA JUGA:Selama Operasi Zebra Nala Semua Pelanggaran Lalin Ditilang ETLE, Berikut Jumlahnya!

BACA JUGA:14 Hari Operasi Zebra Nala 2025, Ada Ribuan Pelanggaran Lalin Terjaring, 642 Pengendara Tak Pakai Helm

Namun kenyataannya, sebagian besar pengendara masih menganggap penggunaan helm hanya sebatas kelengkapan administratif, bukan kebutuhan keselamatan yang wajib dipatuhi.

“Hasil Operasi Zebra menunjukkan pelanggaran penggunaan helm masih sangat tinggi. Ini memprihatinkan, karena helm adalah pelindung pertama dan paling penting saat terjadi insiden di jalan,” tegasnya.

Selama operasi berlangsung, penindakan dilakukan menggunakan beragam metod, mulai dari Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) mobile, tilang manual, hingga teguran langsung di lapangan.

BACA JUGA:Operasi Zebra Nala 2025 di Bengkulu Selatan: Tiga Personel Langgar Aturan, Propam Beri Teguran

BACA JUGA:Hari ke-4 Operasi Zebra, 189 Pelanggar Ditindak Sat Lantas Polres BS, Kesadaran Masyarakat Masih Rendah

Dari rangkaian kegiatan tersebut, tercatat bahwa pelanggaran tidak memakai helm mendominasi keseluruhan kasus yang ditemukan. Berdasarkan rekapitulasi, ada 642 pelanggaran helm, menjadikannya pelanggaran paling banyak dan paling serius yang berhasil terjaring selama operasi.

Selain masalah helm, petugas juga mendapati pelanggaran lain seperti pengendara melawan arus, membawa kendaraan tanpa kelengkapan surat, hingga pengendara di bawah umur.

Meski jumlahnya tidak sebesar kasus helm, temuan tersebut menunjukkan bahwa masih banyak pengguna jalan yang belum mematuhi aturan lalu lintas secara menyeluruh. Situasi ini sekaligus menjadi bahan evaluasi bagi Sat Lantas untuk memperkuat pola pengawasan ke depannya.

Tidak hanya mengandalkan penindakan, jajaran Sat Lantas Polres Bengkulu Selatan juga menyasar langkah edukatif secara berkelanjutan. Sosialisasi keselamatan berlalu lintas digencarkan melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan