Tampil di Bintuhan, Paguyuban Jaranan SP2 Pukau Penonton

FOTO BERSAMA: Sejumlah penari kuda lumping PaguyubanTrisno Modo Budoyo Desa Sumber Makmur Kecamatan Muara Sahung berfoto bersama ketika di Lapangan Merdeka Bintuhan, Minggu 18 Februari 2024.IST/RKa--

Ketua Paguyuban juga mengungkapkan, sejak berdiri 11 tahun silam. Pihak dengan penuh semangat terus  melestarikan kesenian dari tanah Jawa tersebut. Ini sekaligus merupakan obat tempat mengobati rasa rindu pada kampung halaman. 

"Dalam bahasa Indonesia, arti nama paguyuban kami ini yaitu cinta pada budaya. Maknanya bagi kami meski berada di tanah rantau. Kecintaan pada budaya daerah akan selalu dilakukan serta dilestarikan," ujar Sukardi.

BACA JUGA:Foto Komeng di Surat Suara Pemilu Nyeleneh, Viral Dapat Dukungan Maksimal

BACA JUGA:Sejarah Nama Padang Guci Bersentuhan Dengan Suku Rejang, Begini Kisahnya

Diungkapkannya, paguyuban yang pihaknya bentuk sekitar 11 tahun lalu. Menjadi wadah silaturahmi antarmasyarakat suku Jawa yang ada di Kecamatan Muara Sahung. 

Tak hanya disambut antusias oleh masyarakat suku Jawa. Kehadiran kesenian kuda lumping juga disambut antusias, oleh masyarakat dari suku bangsa lain di Kecamatan Muara Sahung. Sebut saja suku Semende juga suku Kaur.

"Setiap kami tampil. Yang nonton bukan hanya orang Jawa. Tapi juga rekan-rekan yang merupakan orang Semende dan Kaur. Malahan mereka lah yang paling banyak. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami," ungkapnya.

Ia berpromosi, paguyuban yang dipimpinnya siap untuk memenuhi undangan untuk tampil. Ketika ada masyarakat yang ingin menampilkan kesenian kuda lumping, dalam sebuah acara. 

"Kalau ada yang mau nanggap (menyewa,red) tentu akan sangat kami layani. Kami siap untuk tampil di seluruh wilayah di Kabupaten Kaur dan Bengkulu Selatan," pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan