Sejarah Desa Tanjung Aur, Ternyata Didirikan Tiga Puyang

ILUSTRASI: Suasana di Desa Tanjung Aur I Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur, beberapa waktu lalu.--

Letaknya sekitar 2 Km di belakang Desa Padang Leban/dekat Muara Padang Guci).

Setelah menetap di Tanjung Aur tidak lagi diketahui keberadaannya.

Untuk mengenang Puyang Riye Tabing ada sebuah tapak peninggalannya.

Dengan bertambahnya jumlah penduduk, terpikirlah bagi mereka untuk pindah ke tempat yang lebih luas.

BACA JUGA:14 Guru Lulus PPPK, MTsN 1 Kaur Potong 2 Kambing, Berikut Nama-Namanya

BACA JUGA:PENGUMUMAN! 29 Lokasi Parkir di Bengkulu Selatan Kembali Diaktifkan, Cek Disini Lokasi dan Tarifnya

Dengan dibangunnya jalan yang dibuat pada masa penjajahan Belanda. Pada tahun 1921 penduduk lorong Dalam, Tanjung Agung, dan Padang Karet bermusyawarah untuk menyatukan dan memindahkan dusunnya ke daerah yang dekat jalan.

Maka ketiga wilayah ini bersatu dan menamakan Desanya Tanjung Aur.

Dinamakan Tanjung Aur karena di Tanjungan ada tumbuh rimbun batang aur yang selalu dijaga oleh penduduk (terletak di perbatasan Desa Tanjung Aur I dan Tanjung Aur II). 

Secara harfiah nama desa ini dapat diartikan, Tanjung adalah daerah yang dikelilingi oleh air yang letaknya jauh. Kemudian aur yang berarti bambu kecil.

BACA JUGA:Maksimalkan Kurikulum Merdeka, Fasilitator Sekolah Penggerak Datangi SDN 90 Kaur

BACA JUGA:LAMBAN! H+3 Pencoblosan, Sirekap KPU BS di Bawah 50 Persen, Kok Bisa?

Tahun berganti tahun, seiring berjalannya waktu dengan banyaknya jumlah penduduk, maka Desa Tanjung Aur dibagi lagi menjadi 2 desa. Yakni Desa Tanjung Aur I dan Desa Tanjung Aur II. 

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan pembaca. Wassalam.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan