Sudah 2 Kali Disurvei, Pembangunan Irigasi di Desa Muara Dua Belum Ada Kejelasan
Kades Muara Dua Kecamatan Nasal Ansori sebutkan irigasi sawah di muara dua belum jelas, Selasa 9 September 2025. Sumber foto: REGA/RKa--
NASAL – Rencana pembangunan irigasi untuk lahan percetakan sawah seluas 60 hektare di Desa Muara Dua Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur hingga kini belum menunjukkan kejelasan.
Padahal, sebelumnya Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu bersama Dinas Pertanian Kaur telah menjanjikan pembangunan akan dimulai pada bulan Juni 2025.
Namun, hingga Senin 23 Juni 2025, belum ada tanda-tanda pelaksanaan kegiatan tersebut.
Kepala Desa Muara Dua, Ansori, menyampaikan, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kaur sebenarnya sudah dua kali melakukan survei lapangan.
Survei pertama dilakukan pada 25 Maret 2025 dan survei kedua pada 24 April 2025. Sayangnya, meskipun sudah dilakukan dua kali survei, tindak lanjut nyata dari rencana pembangunan irigasi itu tidak juga terlihat.
“Karena belum adanya informasi atau kejelasan dari hasil survei waktu lalu, kami pemerintah desa dan masyarakat belum bisa mengambil langkah untuk membuka lahan percetakan sawah. Kalau kami paksakan buka, tapi irigasi belum diperbaiki atau dibangun, artinya percuma saja. Lahan sawah akan kekurangan air,” terang Ansori.
BACA JUGA:Di Bawah Pemimpin Rifai-Yevri, Irigasi Ganjuh dan Sukarami Dipastikan Diperbaiki Tahun Ini
Dia menambahkan, keberadaan irigasi sangat penting bagi masyarakat, terutama para petani yang menggantungkan hidup dari sektor pertanian.
Tanpa sistem pengairan yang jelas, lahan sawah seluas 60 hektare itu hanya akan bergantung pada curah hujan dan aliran air kecil di sekitar desa. Kondisi tersebut tentu tidak mampu menjamin kebutuhan air untuk sawah dalam jangka panjang.
Selain itu, Ansori menilai rencana pembangunan irigasi seharusnya menjadi prioritas, mengingat program ini berpotensi besar meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan di Kabupaten Kaur. Menurutnya, jika irigasi terealisasi, Desa Muara Dua akan mampu mengoptimalkan lahan pertanian dan memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat.
“Masyarakat sudah sangat menantikan kepastian pembangunan irigasi ini. Kami berharap pemerintah daerah dan provinsi segera memberikan jawaban, apakah program ini benar-benar akan dilaksanakan. Jangan sampai petani terus menunggu tanpa kepastian,” ujarnya.
Dengan kondisi yang masih belum jelas, masyarakat Muara Dua memilih untuk menahan diri membuka lahan sawah baru. Harapannya, pembangunan irigasi segera direalisasikan agar lahan yang sudah dipersiapkan tidak terbuang percuma.
"Jika rencana ini bisa terlaksana, sawah seluas 60 hektare tersebut dipastikan menjadi salah satu lumbung padi baru di Kecamatan Nasal. Namun, tanpa kejelasan tindak lanjut, lahan yang potensial itu terancam hanya menjadi lahan tidur," kata dia.