Hari Ini Ada Demo, DPRD Provinsi Bengkulu Perketat Pengamanan, Simak Persiapannya!
Sekretaris DPRD Provinsi Bengkulu, Mustarani Abiddin saat menjelaskan unjuk rasa besok, Senin 01 September 2025. Sumber Foto: SAPRIAN/RKa--
BENGKULU – Hari ini (Selasa 2 Septrember 2025) akan ada demo di gedung DPRD Provinsi Bengkulu dan depan Polda Bengkulu.
Karena itulah DPRD Provinsi Bengkulu melakukan sejumlah persiapan pengamanan terkait pascaunjuk rasa dan rencana aksi unjuk rasa susulan yang akan digelar di kawasan kantor dewan.
Persiapan tersebut difokuskan pada aspek keamanan dan kelancaran jalannya kegiatan.
“Hari ini dan kemarin, untuk pengamanan atau PAM dalam kita menyiapkan tambahan 15 orang Satpol PP setiap shift. Ditambah dengan personel internal kita 5 orang. Jadi totalnya ada sekitar 20 orang yang berjaga setiap siang dan malam,” ungkap Sekretaris DPRD Provinsi Bengkulu, Mustarani Abiddin pada Senin 01 September 2025.
BACA JUGA:ASN Pemprov Bengkulu Didorong Ikut Sertakan Pekerja Rentan Dalam Program Bantu Rakyat
Selain penambahan personel, pengamanan juga didukung oleh pihak kepolisian.
Mustarani menegaskan, keberadaan kendaraan taktis (Rantis) di lingkungan DPRD bukan permintaan dari pihak sekretariat, melainkan inisiatif kepolisian sebagai langkah antisipasi.
“Itu memang inisiatif pihak kepolisian, mereka yang mengantisipasi hal-hal di luar kendali,” ujarnya.
Ia menambahkan, sistem pengamanan penambahan PAM Dalam ini akan diberlakukan selama 10 hari ke depan, mengingat masih ada rencana unjuk rasa mahasiswa di depan DPRD Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Tentang Isu Demonstrasi Nasional, Wabup Kaur Sampaikan Tanggapan Seperti Ini!
Meski demikian, Mustarani memastikan aktivitas di DPRD tetap berjalan normal.
“Tidak ada arahan untuk WFH. Sampai sekarang tidak ada surat dari KemenPAN-RB maupun Sekda, jadi seluruh pegawai tetap bekerja seperti biasa,” tegasnya.
Terkait isu adanya sniper yang akan ditempatkan di gedung DPRD, Mustarani membantah.
Ia menegaskan bahwa pihaknya hanya berkoordinasi dengan aparat keamanan hanya sebatas teknis pengamanan, seperti perbaikan penerangan, pemasangan tambahan CCTV, dan perbaikan pagar yang sebelumnya jebol saat aksi.