Kisah Ir. Sutami (Bagian IV): Menteri Tak Tergoda Korupsi, Saat Sakit Tidak Punya Uang untuk Berobat
Kisah Ir. Sutami tetap bersinar bukan karena kemewahan, melainkan karena kesederhanaan dan kejujurannya dijuluki sebagai menteri tak tergoda korupsi-Sumber foto: Koranradarkaur.id-
KORANRADARKAUR.ID - Dari sekian banyak barisan pejabat tinggi negara yang pernah menghiasi lembar sejarah Indonesia, nama Ir. Sutami tetap bersinar.
Bukan karena kemewahan, melainkan karena kesederhanaan dan kejujurannya yang nyaris tanpa cela, dan dijuluki sebagai menteri tak tergoda korupsi.
Ia adalah potret langka dari seorang menteri yang pernah mengelola proyek-proyek raksasa, namun hidup nyaris tanpa harta.
BACA JUGA:Kisah Ir. Sutami (Bagian II) : 14 Tahun Jadi Menteri Tanpa Korupsi, Demi Tugas Jalan Kaki
Sebagai Menteri Pekerjaan Umum (PU) dari 1965 hingga 1978, Sutami memiliki otoritas penuh atas proyek-proyek raksasa bernilai triliunan rupiah dalam nilai saat ini.
Ia memimpin pembangunan Jembatan Semanggi, Gedung DPR, Waduk Jatiluhur, Tol Jagorawi, hingga Bandara Ngurah Rai yang merupakan semua proyek strategis nasional.
Namun, di tengah kekuasaan besar itu, ia tak pernah tergoda untuk memperkaya diri.
Tidak ada laporan skandal, tidak ada rekening mencurigakan, tidak ada aset mewah atas namanya.
Ia bekerja dengan jujur, menghindari gratifikasi, dan memastikan setiap sen uang negara digunakan sesuai tujuan.
Bahkan saat masa jabatannya berakhir, Ir. Sutami melakukan tindakan yang kembali menunjukkan kelas moralnya sebagai negarawan sejati. Ia mengembalikan seluruh fasilitas negara yang pernah ia gunakan.
Tidak seperti sebagian pejabat yang memanfaatkan celah untuk memiliki fasilitas negara pasca-lengser, Sutami justru tak ingin menyentuh barang yang bukan haknya, bahkan yang pernah ia pakai selama bertahun-tahun.
Ia pun kembali tinggal di rumah sederhananyayang atapnya bocor, listriknya pernah diputus, dan lokasinya jauh dari kemewahan.
Tidak ada arogansi, tidak ada pamrih, tidak ada sisa kekuasaan yang ia pegang.