Caleg Bayar Rp 500.000, Caleg Incumbent : Itu Hak Mereka

Politik uang yang diperkirakan marak terjadi mendekati hari pencoblosan.--

TANJUNG KEMUNING – Mendekati hari pencoblosan Pemilu 14 februari 2024 suhu politik semakin tinggi. Bahkan kabar beredar di lapangan ada calon legislatif (Caleg) DPRD Kaur daerah pemilihan (Dapil) III akan bayar satu suara Rp 500.000 per orang. 

Kabar tersebut mendapat tanggapan dari Caleg incumbent Dedi Arianto, S.IP. Silakan saja kalau punya uang dan itu hak mereka. Dirinya masih tetap fokus melakukan kampanye sosialisasi guna merangkul masyarakat untuk menggunakan hak suaranya.

Caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) nomor 2 Dapil III mengatakan, sebagai incumbent dirinya paham kondisi masyarakat di Dapil III.

Sebab dirinya pernah menang menjadi anggota DPRD Kaur. Yang dilakukan dengan masyarakat kampanye sosialisasi dengan mendatangi rumah-rumah warga.

BACA JUGA: Supaya Musrembancam Bukan Hanya Formalitas, Ini Tugas Penting Kepala OPD Teknis

BACA JUGA: Dana PIP di Kaur Jadi Cibiran Orang Tua, Cair Jelang Pemilu

“Sebagai Caleg saya tetap menjalin silaurahim dengan warga untuk mengajak mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) dengan menggunakan haknya,” ungkapnya.

Dikatakan, bila menggunakan politik uang, maka jangan dilakukan. Sebab orang yang memilih sudah dibayar. Sehingga masyarakat tidak bisa menuntut kinerja yang dilakukan dan akan dilakukan dalam membangun Kabupaten Kaur ke depan. 

“Kalau mau bayar mata pilih tinggi silakan kalau banyak uang. Banyak uang belum tentu duduk menjadi DPRD Kaur, apalagi tidak ada uang,” ungkapnya.

Lanjutnya, bila ingin menang tentu melakukan pendekatan dengan masyarakat serta memperkenalkan diri menyampaikan visi dan misi. Yakinkan masyarakat berpihak untuk memajuhkan Kaur bukan dengan bagi-bagi uang. 

BACA JUGA: Soal Dana Kapitasi BPJS Kesehatan, Kok Pejabat Saling Lempar ya

BACA JUGA: Rincian Formasi CPNS dan PPPK di Bengkulu Selatan 2024, Formasi Guru, Dokter Hingga Teknis

Sedangkan biaya operasional kampanye dimanfaatkan untuk kegiatan sosialisasi ke masyarakat dan nantinya akan disampaikan ke KPU Kaur.

“Mendekati pencoblosan, rutin sosialisasi dengan silaturahim ke masyarakat karena bagian dari ikhtiar untuk meraih apa yang diinginkan,”jelasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan