Jalan Desa Ditutup Caleg PBB, Akses Tambak Terhambat, Kades: Akan Dimusyawarahkan

DEDI JULIZAR/RKa DITUTUP: Jalan Desa Bakal Makmur Kecamatan Maje ditutup kea rah pantai, Selasa 16 Januari 2024 pukul 14.00 WIB.--

“Itu saluran air sudah kami buat, supaya persoalan genangan air yang dikomplin Rio Candra bisa teratasi. Kalau tentang adanya kelapa sawit yang katanya mati. Saya sudah berikan buah kelapa sawit milik perusahaan di dekat kebun yang bersangkutan untuk diambil. Buah itu sebagai bentuk kepedulian kita ke yang bersangkutan,” jelasnya.

Perlu dipahami, ungkap Derektur PT SIP, kehadiran mereka berinvestasi di lokasi ini bukan mencari musuh. Tapi ingin mencari teman, jadi langkah untuk kepedulian telah dilakukannya.

Dia tidak menutup mata dengan apa yang dikeluhkan orang sekitar tambaknya. Tapi dengan adanya kejadian ini, maka dia meminta peran serta pemerintahan desa setempat untuk mencari jalan keluar yang terbaik.

Tentu saja tanpa ada pihak yang ditekan untuk keuntungan pihak lain. Harus saling memahami dan saling menguntungkan satu sama lain. Tegasnya, bahkan untuk desa dia telah berbuat. Sudah buat jalan menuju persawahan dan beberapa kegiatan lainnya.

“Kita ini paham, kita tidak mau merugikan orang lain. Tapi jangan kita ditekan untuk keuntungan pihak tertentu. Untuk kebaikan bersama, maka saya meminta untuk musyawarah dalam menyelesaikan persoalan ini. Ketika ada jalan keluar yang baik mari kita lakukan, karena untuk kebaikan. Bukan berarti saya takut, tapi ini untuk kebaikan,” tutupnya.

Terpisah, Rio Candra menyebutkan, pohon kelapa sawitnya mati karena terendam air. Karena itulah dia meresa kesal, karena tidak mendapatkan perhatian dari pihak perusahaan.

Padahal pohon kelapa sawitnya ini terendam setelah ada perusahaan tambak udang ini. Katanya, jalan itu lahan milik orang tuanya. Bahkan sampai kini jalan itu masih masuk dalam sertipikat orang tuanya.

Bahkan sebelum melakukan penutupan jalan dia telah memberitahu Kades.  Mengenai adannya konpensasi ganti buah kelapa sawit dari perusahaan kepadanya tidak ada.

“Sawit saya mati karena terendam air. Banyaknya air di kebun saya itu terjadi setelah ada tambak udang. Kalau tentang jalan itu, sampai kini masih menyatu dengan sertipkat tanah kami.  Mengenai adanya penggantian buah kelapa sawit dari perusahaan itu tidak ada saya terima. Selama perusahaan itu ada, yang ada saya terima udang 2 kilogram dari Kades Bakal Makmur yang lama Heffi Sufitri (Heki). Hanya itulah yang ada saya terima, selain itu tidak ada,” tegasnya.

BACA JUGA:Camat Kaur Tengah Canangkan Apel Bersama Kades, Lurah Hingga Ketua RT

Berbeda tempat, Kades Bakal Makmur Novian Astoni mengakui, sebelum melakukan penutupan jalan memang Rio Candra ada pamitan dengannya secara lisan.

Tentang jalan itu, Kades menyebutkan sudah milik desa. Tanah itu dulu memang milik orang tua Rio Candra, tapi sudah dihibahkan untuk pembangunan jalan desa.

Kades juga mengakui, persoalan ini sudah diketahuinya. Mereka akan secepatanya menemukan kedua belah pihak. Agar persoalan ini tidak berlarut – larut.

“Kami akan panggil pemilik tambak dan saudara Rio Candra. Akan kami pertemukan, persoalan ini akan diupaya tuntas dengan musyawarah. Sehigga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Saya selaku Kades bersama unsur pemerintahan desa tidak ingin ada masalah di desa kami,” paparnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan