Tradisi Unik, Mandi Bersama di Sungai Sambut Ramadan

Di Lampung ada sebagian masyarakat mandi bersama di sungai sambut bulan Ramadan. -Sumber Foto: koranradarkaur.id-
KORANRADARKAUR.ID – Sebelum memasuki bulan puasa ada-ada saja tradisi unik yang dilakukan diberbagai daerah. Salah satunya di Provinsi Lampung, di daerah ini melakukan mandi bersama di sungai sambut Ramadan.
Mandi bersama di sungai langsung dipimpin oleh tetua adat, kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan diri sebelum menyambut Ramadan dan ini sudah dilakukan sejak zaman dahulu, hingga kini masih tetap dilestarikan.
Bulan Ramadan merupakan salah satu waktu yang paling dinanti-nantikan bagi umat Islam namun ada sebagian besar umat islam melakukan tradisi khusus dengan mandi bersama di kolam atau sungai seperti di Lampung.
Bulan penuh keberkahan membawa kegembiraan bagi umat islam dan bahkan melakukan tradisi budaya yang dibilang unik namun inilah faktanya yang terjadi diberbagai daerah dengan tradisi khusus.
Tradisi unik ini disebut Blangikhan atau mandi bersama untuk mensucikan diri agar puasa di bulan Ramadan mendapat keberkahan dan dapat diberikan kelancaran.
Bulan Ramadan bulan penuh istimewa dan patut disambut dengan lebih istimewa pula sehingga banyak daerah melakukan tradisi khusus salah satu yang terjadi di Provinsi Lampung.
BACA JUGA:Banyak Masjid di Malang Berbagi Takjil Gratis Selama Bulan Suci Ramadan, Ini Nama – Namanya!
BACA JUGA:Berbuka Puasa dengan Menu Sehat dan Menyegarkan: Rahasia Semangat di Bulan Ramadan
Dikutip dari laman antara6.com, tradisi mandi bersama di sungai atau kolam dalam menghadapi bulan Ramadan merupakan kebiasaan yang diwariskan dari leluhur dan masih tetap dilestarikan oleh umat muslim.
Sebagian besar masyarakat mempercayai kebiasaan tersebut dan ini juga dilakukan bagi para Muli-Mekhanai (bujang-gadis) menceburkan dirinya ke sungai agar dapat mensucikan diri di bulan Ramadan penuh ampunan.
Bulan Ramadan dapat dijalankan dengan lebih nyaman dan penuh keberkahan dengan mandi bersuci dalam mempersiapkn diri untuk megerjakan ibadah puasa yang lebih baik lagi.
Tradisi turun temurun tentu membuat perhahatian pemerintah daerah dengan mendukung masyarakat agar tradisi yang diwariskan tetap dijaga dengan baik dan menjadi suatu kebanggaan masyarakat.
Namun prosesi Blangikhan ada sejumlah kegiatan sebelum menuju acara puncak dengan melakukan arak-arakan kereta kencana menuju lokasi dan pecah kendi oleh tetua adat.
Tradisi Blangikhan menggunakan peralatan ritual khusus dengan air langir, bunga tujuh rupa, setanggi serta daun pandan sehingga benar-benar bersih dan suci guna mengerjakan ibadah puasa Ramadan.