Tidak Dirawat, Jembatan Air Betung Ambruk, Ini Penjelasan Kapolsek Nasal dan Kades

Kapolsek Muara Nasal Iptu Susanto, S.IKom dan Kades Air Palawan Sukmah sedang mengecek Jembatan Air Betung, Kamis 14 Maret 2025. Sumber foto: koranradarkaur.id--
NASAL – Diduga karena tidak dirawat, Jembatan Air Betung di Desa Air Palawan Kecamatan Nasal ambruk, Rabu 12 Maret 2025.
Jembatan Air Betung ini merupakan akses jalan lama yang sudah tidak menjadi jalan utama desa dalam kegiatan sehari – hari.
Hal ini terjadi sejak terjadinya tanah retak di Simpang Samiun.
Menyikapi imformasi Jembata Air Betung ambruk, Kapolsek Muara Nasal Iptu Susanto, S.IKom, bersama anggotanya dan Kades Air Palawan Sukmah melakukan pengecekan langsung ke lokasi, Kamis 13 Maret 2025. Jembatan Air Betung ambruk akibat longsor di bagian tiang.
Jembatan Air Betung yang memiliki panjang sekitar 15 meter dan lebar 3 meter.
BACA JUGA:Warga Muara Dua Mulai Renovasi Jembatan Berumur 30 Tahun
Jembatan ini ambruk setelah diguyur hujan deras. Akibat air hujan menyebabkan tanah penahan tiang jembatan bergeser dan akhirnya membuat struktur jembatan runtuh.
Akibat kejadian ini, akses lalu lintas warga terputus. Warga harus melintasi jalan lain jika ingin menuju lokasi kebun.
Kapolres Kaur, AKBP Yuriko Fernanda, SH, S.IK, MH, melalui Kapolsek Muara Nasal Iptu Susanto, S.IKom menjelaskan, dugaan sementara penyebab ambruknya jembatan adalah erosi tanah akibat curah hujan yang tinggi.
Kondisi tanah yang labil membuat struktur jembatan tidak mampu menahan beban, sehingga akhirnya runtuh.
BACA JUGA:Jembatan Manulla Sering Jadi Lokasi Bali, Polsek Muara Nasal Tingkat Patroli
"Dari hasil pengecekan di lapangan, kami menduga ambruknya jembatan ini disebabkan oleh erosi tanah akibat hujan deras yang terus-menerus dalam beberapa hari terakhir di wilayah tersebut," ujar Iptu Susanto.
Selain melakukan pengecekan, Kapolsek Muara Nasal bersama anggota kepolisian juga memberikan imbauan kepada warga untuk berhati-hati saat melintasi jalur alternatif yang telah disediakan.
Warga diminta untuk tidak memaksakan diri melewati jalur yang rawan longsor, terutama saat hujan turun, guna menghindari terjadinya kecelakaan atau gangguan lalu lintas lainnya.