Permintaan Tinggi, Pedagang Bakal Stok Semangka 1-2 Ton untuk Ramadan

Permintaan Buah Semangka di Kota Bintuhan mengalami peningkatan signifikan, Senin 24 Februari 2025. Sumber foto: koranradarkaur.id--

BINTUHAN – Seminggu jelang Ramadan, permintaan buah semangka di Kota Bintuhan mengalami peningkatan signifikan. Saat ini buah semangka di tingkat pedagang mampu terjual 100 sampai 150 kilogram per hari. Berbeda dengan sebelumnya yang hanya 15–20 kilogram per hari. Tingginya permintaan semangka, dipicu karena banyak masyarakat Kabupaten Kaur melaksanakan pernikahan jelang bulan Ramadan dan tradisi doa menyambut Ramadan. 

Haris (55), pedagang buah semangka di Desa Selasih, Kecamatan Kaur Selatan, mengatakan bahwa, dalam sehari bisa menjual lebih dari 100–150 kilogram buah semangka, angka ini jauh lebih tinggi dibanding hari sebelumnya. Buah semangka dibandrol 10 ribu per kilogram rata-rata satu buah memiliki berat 4-5 kilogram. 

"Tingginya permintaan ini disebabkan banyaknya masyarakat yang menggelar hajatan serta doa bersama nyambut Ramadan. Selain itu, semangka juga menjadi pilihan utama masyarakat untuk stok berbuka puasa nanti," ujar Haris, senin 24 Februari 2025.

Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, Haris mulai menyiapkan stok lebih banyak, yakni sekitar 250 hingga 500 buah semangka atau setara dengan 1–2 ton dengan berat rata-rata 4-5 kilogram per buah. Namun Haris meyakini bahwa jumlah tersebut akan kurang untuk memenuhi permintaan masyarakat di bulan Ramadan nanti. Sebab, saat ini saja permintaan semangka sudah sangat signifikan.

"Prediksi saya 1-2 ton itu kurang untuk memenuhi permintaan masyarakat selama Ramadan. Sebab, penjualan buah semangka yang segar dan murah ya hanya disini. Karena buah semangka yang kami jual ini langsung dari petani Kabupaten Kaur, jadi kualitasnya terjamin," katanya.

BACA JUGA:Pedagang Musiman Ditertibkan, Jualan Dialihkan ke Sayap Kanan Alun-Alun Kota Bintuhan

BACA JUGA:Pedagang Musiman Bandel, Tetap Berjualan di Trotoar Alun-Alun Kota Bintuhan

Meskipun permintaan terus meningkat harga semangka masih tergolong stabil karena pasokan dari petani mencukupi. Bahkan dia berkomitmen untuk tidak menaikan harga semangka selama Ramadan nanti.

"Selagi harga dari petani tidak meningkat, saya tidak akan jual harga kepada masyarakat yang tinggi," tambah Haris.

Untuk penjualan semangka, Haris menyebutkan masih menggunakan sistem offline atau lapak. Alasannya tidak berjualan menggunakan sistem digital atau lewat sosial media (Medsos) karena tidak menguasai digital atau (gaptek).  

"Saya tidak tahu menggunakan Medsos atau Facebook itu mas. Makanya saya masih berjualan secara offline atau lapak ini. Memang penjual dengan sistem offline ini konsumen terbatas, berbeda dengan online," terangnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan