Gas 12 Kilo Cuma Terjual Satu Tabung, Gas Melon Capai 6.720 Tabung
Teks : Gas melon di gudang distributor PT Kaur Permai Sejati di Desa Sulauwangi Kecamatan Tanjung Kemuning, Senin, 3 Februari 2025. Sumber foto: koranradarkaur.id--
BINTUHAN - Penjualan gas elpiji 12 kilogram nonsubsidi di Kabupaten Kaur tercatat sangat rendah. Dalam satu bulan, distributor tunggal PT Kaur Permai Sejati di Desa Sulauwangi Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur hanya mampu menjual satu tabung gas elpiji nonsubsidi. Sementara itu, gas elpiji 3 kilogram (melon) terjual hingga 6.720 tabung dalam periode yang sama.
Rendahnya permintaan terhadap gas elpiji nonsubsidi disebabkan oleh harga yang relatif mahal, yakni mencapai Rp 240.000 hingga lebih per tabung, dengan estimasi habis dalam satu bulan. Sedangkan, gas elpiji melon, yang lebih terjangkau dengan harga Rp 22.000 per tabung, mampu bertahan hingga dua minggu. Sehingga banyak masyarakat lebih memilih gas melon, karena harganya yang lebih ekonomis, estimasi habisnya tidak jauh beda dengan nonsubsidi dan sesuai dengan daya beli masyarakat setempat.
"Iya, untuk penjualan gas nonsubsidi di Kabupaten Kaur ini memang sangat rendah. Kami menyedia stok gas elpiji 12 Kg sebanyak 23 tabung dalam satu bulan hanya satu yang terjual, sedangkan 22 tabung tidak laku, di gudang tabung gas nonsubsidi sampai berkarat," ujar Yuyun pengelolah distributor tunggal gas melon Kabupaten Kaur, PT Kaur Permai Sejati.
Yuyun menambahkan bahwa rendahnya minat masyarakat terhadap gas nonsubsidi. Bukan karena kurangnya ketegasan dari pemerintah, melainkan karena kesadaran masyarakat yang masih rendah. Ia juga menyebutkan bahwa harga gas nonsubsidi jauh lebih mahal dibandingkan gas subsidi.
BACA JUGA:Samsat Kaur Gagas Program Satu Desa Satu Kader Pajak, Berikut Tugasnya
BACA JUGA:Rapat Pembahasan Honorer Pemprov Bengkulu Berlanjut! Apa Hasilnya?
Meskipun gas subsidi diperuntukkan bagi masyarakat miskin, kenyataannya gas melon sering digunakan oleh kalangan menengah ke atas. Hal ini disebabkan oleh harga gas melon yang lebih terjangkau serta kurangnya kesadaran di masyarakat mengenai peruntukan masing-masing jenis gas.
"Kurangnya kesadaran masyarakat tentang peruntukan gas subsidi dan nonsubsidi. Menjadi tantangan bagi pemangku kebijakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pemanfaatan gas subsidi dan nonsubsidi yang sesuai dengan tujuan pemerintah. Harapan kami, tentunya masyarakat sadar akan peruntukan gas melon dan gas 12 kilogram ini. Agar tidak ada lagi masyarakat miskin kesulitan mencari gas melon," terangnya.