Setiap Hari Sampah Rumah Tangga di Bengkulu Selatan Capai 30 Ton, TPA Sudah Menggunung!
Setiap hari DLHK BS mencatat ada sekitar 25 sampai 30 ton sampah rumah tangga di BS. Sumber foto : ROHIDI/RKa--
BENGKULU SELATAN (BS) - Nampaknya sangat sulit untuk membebaskan BS dari tumpukan sampah. Sebab, setiap hari DLHK BS mencatat ada sekitar 25 sampai 30 ton sampah rumah tangga di BS.
Bahkan, akibat banyaknya sampah yang dihasilkan dari limbah rumah tangga, saat ini tumpukan sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kayu Aghau Manna, BS sudah menggunung.
Jika hal ini terus terjadi, bukan tidak mungkin TPA yang disediakan oleh DLHK tersebut, kemungkinan tidak akan mampu lagi untuk menampung seluruh sampah yang ada di Kabupaten BS nantinya.
Oleh karena itu, DLHK BS mengharapkan kesadaran masyarakat untuk mulai melakukan pengelolaan sampah agar lebih bermanfaat serta bernilai ekonomis.
Kadis LHK BS Haroni, SP membenarkan, jika memang setiap hari petugas mengangkut puluhan ton sampah ke TPA sampah di Kayu Arau.
Menurut Haroni, jika tidak ada upaya bersama untuk melakukan pengelolaan sampah yang baik, maka sampah akan menjadi permasalahan di kemudian hari.
Oleh karena itu, diharapkan sampah yang ada di masing-masing masyarakat supaya di pilah-pilah agar dapat dikelola serta menjadi hal bernilai ekonomis.
"Benar, setiap hari jumlah sampah dari rumah tangga masyarakat di Bengkulu Selatan mencapai 25 sampai 30 ton," kata Haroni.
BACA JUGA:Terbiasa di Lingkungan Jorok, Warga di Bengkulu Selatan Terkesan Sengaja Buang Sampah Pinggir Jalan
Menurut Kadis, sampah tersebut ada berkat peningkatan aktivitas masyarakat dan banyaknya penduduk di wilayah yang ada di Kabupaten BS.
Sehingga, berpengaruh pada sampah yang dihasilkan dari aktivitas setiap hari terus saja menumpuk. Tidak heran jika sampah di TPA saat ini sudah menggunung.
Oleh sebab itu, dirinya mengajak agar masyarakat dapat memilah-milah sampah. Dengan ada pemilahan maka sampah bisa dipisah-pisah antara sampah organik dan non organik.
"Sehingga dapat diolah supaya bermanfaat untuk lebih bernilai ekonomis, termasuk melalui pembentukan bank sampah," jelas Kadis.