Peran Etnis Tionghoa dalam Kemerdekaan RI Begitu Besar, Simak Kisahnya di Bengkulu

Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu menjadi saksi bisu peran etnis Tionghoa dalam kemerdekaan RI. Sumber foto: koranradarkaur.id--

BEBERAPA hari lalu, etnis Tionghoa di Indonesia baru saja merayakan Tahun Baru Imlek tahun 2025. Termasuk mereka yang ada di Bengkulu. Namun tahukah pembaca, meski mereka berasal dari negari cina. Ternyata peran etnis Tionghoa dalam Kemerdekaan RI begitu besar. Berikut kisahnya yang terjadi di Bengkulu beberapa puluh tahun silam. 

HERY - Bengkulu

DATANG dari negeri tirai bambu beratus tahun silam. Mungkin tak banyak yang menduga ternyata peran etnis Tionghoa dalam Kemerdekaan RI begitu besar. 

Namun, ada banyak kisah tentang peran etnis Tionghoa dalam Kemerdekaan RI. Hal ini membuktikan bila mereka bukanlah orang asing, tapi juga NKRI yang cinta tanah air. 

Salah satu sepenggal kisah tentang peran etnis Tionghoa dalam Kemerdekaan RI terjadi di Bengkulu.

Rumah pengasingan Bung Karno di Kelurahan Anggut Atas Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu yang menjadi saksi mati hal tersebut.

Rumah yang ditempati Sang Proklamator dari tahun 1938 hingga 1942.

BACA JUGA:HUT ke-79 Kemerdekaan RI Ada Promo Tiket Pesawat dan Kereta Api, Cek di Sini Informasinya

Disebutkan, Awalnya, rumah tersebut adalah milik seorang pedagang Tionghoa yang bernama Lion Bwe Seng yang disewa oleh Belanda untuk menempatkan Soekarno selama diasingkan di Bengkulu. 

Perlu diketahui, Lion Bwe Seng memiliki nama lengkap Abdul Karim Oei Tjeng Hien. Dia adalah perintis ajaran Islam dari etnis Tionghoa Indonesia. Dia mendirikan organisasi warga etnis Tionghoa Islam, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI). 

Dia juga dikenal sebagai salah satu tokoh Muhammadiyah. Karim Oei, demikian akrab disapa, juga merupakan salah satu tokoh Nasional yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia bersama Soekarno dan Buya Hamka.

Keakraban ketiganya ini dibuktikan dengan adanya foto mereka sedang bersama-sama. Dokumentasi gambar ini bisa dilihat di Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu. 

Karim Oei yang dilahirkan di Padang Panjang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada 6 Juni 1905 ini. Juga pernah menjabat sebagai anggota DPR tahun 1956-1959 yang mewakili kaum Tionghoa.

BACA JUGA:Dua Hari Jelang Kemerdekaan RI, 15 Agustus 1945, Kejadian Ini Wajib Diingat

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan