Mengungkap Kasus TPPO TKI Ilegal di Bengkulu Selatan, Mimpi Rubah Nasib Ekonomi, Terjebak Penderitaan
Kasus TPPO TKI ilegal di Bengkulu Selatan. Sumber foto : ROHIDI/RKa--
BACA JUGA:Tahun Baru, Pengunjung Wisata di Dua Kecamatan Didominasi dari Luar Daerah
Sementara itu, saat mereka ingin minta pulang, justru mereka disuruh terjun dari kapal ke tengah laut.
Karena terpaksa, mereka harus kabur secara diam-diam saat kapal sedang mendarat.
"Uang tidak dikasih, makan juga kadang di kasih kadang tidak. Tapi, kami terus dipaksa kerja keras layaknya zaman penjajahan. Makanya, kami terpaksa kabur secara diam-diam," cerita Se.
Ditempat terpisah, Markus (bukan nama sebenarnya, red) juga mengungkapkan kisah serupa.
Dia mengaku bahwa banyak warga Bengkulu Selatan yang menggunakan jalur ilegal untuk bekerja di Malaysia.
Mereka diberangkatkan dengan menggunakan fasilitas visa wisata yang hanya berlaku 24 hari.
Namun, setelah sampai di Malaysia, mereka dilepaskan begitu saja dan harus mencari pekerjaan sendiri.
Banyak yang merasa tertipu dengan janji-janji manis agen TKI ilegal tersebut.
BACA JUGA:Bejalan Mundur
"Kalau setau saya, 20 orang lebih di Malaysia itu orang Bengkulu Selatan yang ilegal itu. Tidak mau lagi saya ke Malaysia itu, cari mati itu," sesalnya.
Sementara itu, salah satu pekerja ilegal yang masih berada di Malaysia yang enggan disebut namanya, melalui via video call mengatakan, yang lebih parah dirinya sempat mengalami kejadian penyekapan.
"Saya sampai di Malaysia sempat disekap seminggu pak. Kami ada enam orang, saya kabur dari penyekapan dan sempat tidur di got itu selama 24 jam," ungkapnya lirih.
Sementara itu, Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten BS, Resma menjelaskan, sejauh ini hanya ada enam perusahaan TKI yang resmi beroperasi di Bengkulu Selatan.