Tongkang Batubara Tabrak Terminal dan Dermaga di Sungai Musi Palembang, Inilah Penyebabnya
Kondisi tongkang bermuatan batu bara yang menabrak dermaga Kampung Kapitan dan Dermaga 7 Ulu.--
RADAR KAUR – Sebuah tongkang bermuatan ratusan ton batubara menabrak terminal penumpang dan dermaga kapal di Sungai Musi Palembang Selasa 2 Januari 2024. Kepala Terminal Pelabuhan 7 Ulu Reacham membenarkan, terminal yang ditabrak Tongkang Pacific Star 8001 adalah Teminal Penumpang 7 Ulu. Terminal itu sekitar beberapa meter dari Jembatan Ampera.
Penyebabnya, diduga karena tali/sling penarik ke tugboat (TB) Karya Pasific Star 2208 putus. Kemudian, tugboat terseret arus Sungai Musi ke arah dermaga Kampung Kapitan. Lalu, tongkang menabrak dermaga itu. Tabrakan terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Setelah itu, tongkang kembali hanyut dan menabrak dermaha 7 Ulu.
Kemudian, dermaga kapal dan perahu getek Kampung Kapitan sekitar 10 M dari terminal penumpang. Tiga kapal kayu serta beberapa getek yang sedang sandar di dermaga Kampung Kapitan juga ikut menjadi sasaran kapal pengangkut batu bara yang hanyut tersebut.
Akibat ditabrak ini, terminal penumpang jalur menuju kapal mengalami rusak parah. Banyak kaca yang pecah dan sebagian tiang roboh. Bahkan ada yang putus. Sedangkan Dermaga Kampung Kapitan atap dan tiangnya roboh, tiga kapal kayu dan perahu ketek juga rusak.
Mengutip dari sumeks.disway.id, Reacham mengatakan, belum diketahui pasti kerugian akibat ditabrak tongkang batu bara itu.
"Kita baru datang mau cek. Kalau terminal penumpang dan dermaga milik Kementerian Perhubungan. Sudah diresmikan, tapi belum di serahkan ke Pemkot," tutupnya.
Disebutkannya, tongkang batu bara yang menabrak dermaga Kampung Kapitan dan Dermaga 7 Ulu merupakan insiden yang kesekian kalinya. Dari catatan sejak 2005, sudah kurang lebih sudah 10 kali insiden tongkang batu bara terjadi.
Ke-1, pada 11 April 2005, tongkang Topniche 7 Singapura berbendera Singapura muatan batu bara menabrak tiang Jembatan Ampera. Ke-2, pada 23 November 2016, tongkang bermuatan 8.000 ton batubara ditarik tugboat (TB) Surya Wira menabrak tiang penyangga Jembatan Ampera.
Ke-3, pada 31 Maret 2017, tongkang bermuatan batubara ditarik TB Tanjung Buyut menabrak 12 tiang pancang Jembatan Musi IV. Akibatnya, 1 tiang pancang tenggelam, 6 tiang miring dan 3 tiang lainnya goyang. Ke-4, pada 6 Agustus 2020, tongkang tabrakan dengan speedboat di perairan Karang Agung Muba.
Ke-5, pada 3 Desember 2020, tongkang Pulau 3 menabrak 4 rumah warga di perairan Musi wilayah Kelurahan Bagus Kuning Kecamatan Plaju Palembang. Penyebab, tongkang terseret angin kencang. Ke-6, pada Agustus 2022, tongkang seri Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM) 300-05 bermuatan batu split dari arah Pulau Kemaro ke Dermaga Kertapati hilang kendali saat ditarik TB Hiu Macan.
Tongkang itu kemudian menabrak dermaga Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Tangga Buntung Dishub Palembang dan 5 kapal jukung di dekat dermaga.
Ke-7 pada 14 Desember 2022, tongkang Leo Marien 3019 yang ditarik TB Leo Power 2219 menyenggol 1 rumah warga dan jukung. Insiden itu terjadi di perairan 1 Ilir Kecamatan IT II Palembang. Ke-8, pada 18 Oktober 2023, karena kabut tebal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla), tongkang yang ditarik TB Karya Pasificc 2229 menabrak perahu getek.
Sebanyak tiga nelayan yang mencari ikan di perahu itu tenggelam dan tewas dan hanya satu yang selamat.
Ke-9, pada 25 Desember 2023, tongkang Jasa Karya 03 senggol TB Karya Pacific di perairan Sungai Musi dan terbalik. Nahkodanya tenggelam dan akhirnya ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa.