Cegah Konflik Pilkada Serentak, Ini 5 Strategi Jitu Bawaslu
Ketua Bawaslu Provinsi Bengkulu ungkapan 5 strategi untuk pencegahan konflik Pilkada Serentak tahun 2024. -Sumber foto: koranradarkaur.id-
BACA JUGA:Logistik Pilkada Bengkulu Selatan Mulai Dikemas, H-1 Pecoblosan Pendistribusian ke Seluruh TPS
Variabel dan indikator potensi TPS rawan tersebut diantaranya, kata dia, yakni tentang penggunaan hak pilih. Seperti Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tidak memenuhi syarat.
Lalu juga Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), potensi Daftar Pemilih Khusus (DPK) , penyelenggara pemilihan di luar domisili, pemilih disabilitas terdaftar di DPT juga riwayat Pemungutan Surat Suara (PSU).
Lebih lanjut, variabel lainnya seperti soal keamanan, tentang riwayat kekerasan, intimidasi dan atau penolakan penyelenggaraan pemungutan suara, politik uang, politisasi SARA, netralitas, logistik, lokasi TPS sulit dijangkau, rawan bencana, dekat lembaga pendidikan, pabrik, posko tim kampanye dan terkait jaringan listrik juga internet.
"Tiga indikator potensi TPS rawan yang paling banyak terjadi, yakni 1.539 TPS yang terdapat pemilih disabilitas yang terdaftar di DPT. Sebanyak 987 TPS yang terdapat pemilih DPT yang sudah tidak memenuhi syarat dan 686 TPS yang terdapat pemilih pindahan," kata dia.
BACA JUGA:Polsek Maje Gelar Apel Kesiapan Pengamanan TPS untuk Pilkada Serentak 2024
Kemudian, empat indikator potensi TPS rawan yang banyak terjadi, yaitu, pertama 292 TPS yang terdapat kendala jaringan internet di lokasi TPS.
Kedua, 266 TPS yang terdapat penyelenggara pemilihan yang merupakan pemilih di luar domisill TPS tempatnya bertugas.
Ketiga, 235 TPS yang terdapat potensi pemilih memenuhi syarata namun tidak terdaftar di DPT (potensi DPK) dan keempat, 111 TPS sulit dijangkau terkendala geografis dan cuaca.
"Dengan penerapan 5 strategi ini pada TPS yang dianggap rawan. Mudah-mudahan Pemilu Serentak tahun 2024 di Provinsi Bengkulu bisa berjalan sesuai harapan," tuntasnya.