Ternyata Ini Alasannya, Kenapa Suzuki APV Tetap Mempertahankan Tampilan dan Fitur Konservatif
Analisis ketahanan Suzuki APV dalam industri otomotif-sumber foto: Koranradarkaur.id-
KORANRADARKAUR.ID - Suzuki APV, salah satu kendaraan andalan Suzuki Indonesia di segmen kendaraan komersial, terus bertahan meski usianya sudah menginjak lebih dari 17 tahun.
Mobil yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 ini memiliki desain boxy yang tidak banyak berubah sejak awal kemunculannya.
Bahkan, meski sudah belasan tahun beredar di pasar Indonesia, Suzuki APV tetap mempertahankan tampilan dan fitur yang terbilang konservatif.
Namun, pertanyaan yang muncul adalah mengapa Suzuki Indonesia, melalui Suzuki Indomobil Sales (SIS), tidak kunjung menyegarkan atau melakukan pembaruan besar pada kendaraan ini? Apakah APV sudah tidak relevan lagi di pasar, ataukah ada alasan lain yang menyebabkan Suzuki Indonesia enggan memberikan facelift atau perubahan signifikan pada mobil ini?
Menurut Donny Ismi Saputra, Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), salah satu alasan mengapa APV belum mendapatkan pembaruan adalah karena kebutuhan konsumen yang lebih mengutamakan fungsionalitas ketimbang desain atau fitur modern.
BACA JUGA:Beli Mobil Jangan Salah Pilih, Banyak Orang Percaya Sepenuhnya dengan Suzuki APV 2024
BACA JUGA:Intip Harga Suzuki Ertiga Hybrid Semua Tipe, Serta Keunggulannya
"Kebanyakan konsumen APV adalah perusahaan atau untuk penggunaan khusus, yang lebih membutuhkan spesifikasi kendaraan daripada tampilan luar atau kelengkapan fitur," ujar Donny dikutip dari otodetik.com
Salah satu segmen utama konsumen APV adalah fleet, yakni perusahaan atau organisasi yang membeli kendaraan untuk kebutuhan operasional. Mobil ini juga sering digunakan oleh sektor-sektor tertentu seperti perjalanan dinas atau transportasi antar-jemput karyawan.
Dalam konteks ini, faktor fungsionalitas seperti kapasitas angkut, daya tahan, dan biaya operasional yang efisien jauh lebih penting daripada desain yang menarik atau teknologi terkini.
Selain itu, penjualan APV dalam skala retail atau konsumen individu terbilang sangat kecil, kurang dari 10% dari total penjualan Suzuki di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa APV lebih banyak diminati oleh konsumen fleet daripada pembeli pribadi.
Karena itu, Suzuki Indonesia merasa bahwa tidak ada urgensi besar untuk memperbarui desain atau meningkatkan fitur, karena pasar utama APV tidak terlalu mempermasalahkan hal-hal tersebut.
Meski demikian, Suzuki Indonesia tetap menawarkan lima varian APV dengan harga yang bervariasi.
Varian terendah, APV Blind Van, dijual dengan harga Rp 178.600.000, sementara varian APV GA dibanderol Rp 218.400.000.