Vaksinasi Ternak Masyarakat Untuk Penyakit Ngorok Tuntas, Jumlah Ternak Mati Menurun

Petugas Dinas Pertanian memberikan vaksinasi ternak masyarakat yang terinditifikasi mencegahb penyakit ngorok-Sumber foto: IST/Rka-

BINTUHAN – Vaksinasi ternak masyarakat dalam menangani penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) tuntas. 

Sehingga indikasi penyakit SE menyerang hewan ternak jenis sapi dan kerbau di Kabupaten Kaur sudah menurun. 

Kini seluruh vaksin telah disalurkan, untuk jumlah hewan ternak warga yang terserang penyakit ngorok atau SE sudah mengurang. 

Dari data yang ada di Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Kaur, hingga saat ini masih ada 30 ekor hewan terserang penyakit ngorok.

“Seluruh vaksin yang ada di Dinas Pertanian sudah disalurkan. Kini jumlah kasus ternak mati karena penyakit ngorok atau SE sudah menurun. Walupun begitu, kami meminta seluruh petani ternak tetap waspada,” kata Kadis Pertanian Kastilon, S.Sos melalui Kabid Peternakan drh. Rakhmad Fajar Minggu 17 November 2024. 

Dikatakan Kabid, awalnya jumlah ternak warga yang terserang penyakit ngorok sebanyak 153 ekor. 

BACA JUGA:Walau Vaksin Terbatas, Tapi Vaksinasi Penyakit Ngorok Ternak Terus Dimaksimalkan, Ini Penjelasan Kabid Peterna

BACA JUGA:2.000 Dosis Vaksin Bakal Disuntikan ke Hewan Ternak di Maje Nasal, Cegah Penyebaran Penyakit Ngorok

Ternak yang terserang penyakit ngorok ada di Kecamatan Kelam Tengah, Kaur Utara, Kinal, Kaur Selatan, Semidang Gumay dan Tanjung Kemuning. 

Setelah diberikan obat atau vaksin ke ternak di wilayah yang terserang penyakit tersebut. 

Saat ini masih ditemukan kasus hewan ngorok di Kecamatan Kelam Tengah. 

Sedangkan untuk Kecamatan yang lainnya aman. Walaupun sudah mereda, tetapi diminta petani ternak tidak melepas liarkan ternaknya. 

Karena dengan selalu waspada dan selalu memperhatikan ternaknya akan terhindar dari penyakit tersebut. 

Lanjutnya, dalam pemberian vaksin ke hewan ternak diutamakan wilayah terserang penyakit ngorok. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan