Walau Vaksin Terbatas, Tapi Vaksinasi Penyakit Ngorok Ternak Terus Dimaksimalkan, Ini Penjelasan Kabid Peterna

Petugas dari Dinas Pertanian Bidang Peternakan Kabupaten Kaur saat melakukan vaksinasi penyakit ngorok ternak jenis kerbau beberapa waktu lalu-Sumber Foto: IST/RKa-

BINTUHAN – Walau jumlah vaksin untuk penyakit ngorok ternak  atau Septicaemia Epizootica  (SE) di Kabupaten Kaur hanya 1000 dosis. Akan tetapi tidak membuat kegiatan vaksinasi penyakit sapi ngorok tidak berjalan maksiak.

Dinas Pertanian Kabupaten Kaur melalui Bidang Peternakan terus laksanakan vaksinasi penyakit ngorok ternak. Bahkan daerah sasaran hanya beberaa titik lagi yang belum divaksinasi, saat ini jumlah ternak yang mati akibat penyakit ini sudah mencapai 153 ekor. 

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri pasteurella multocida yang menyerang saluran pernapasan, sehingga hewan ternak yang terserang penyakit ini jarang ada yang selamat.

Adapun daerah yang terserang penyakit ini berada di Kecamatan Kecamatan Gumay, Kecamatan  Kinal, Kecamatan Tanjung Kemuning, Kecamatan Kaur Selatan, Kecamaran Kalam Tengah dan Kecamatan Kaur Utara.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kaur Kartilon Sirad, S.Sos melalui  Kabid Peternakan drh. Rahmad Fajar menyampaikan, kini penyakut ngorok sudah menyerang ganas hewan ternak masyarakat.

BACA JUGA:2.000 Dosis Vaksin Bakal Disuntikan ke Hewan Ternak di Maje Nasal, Cegah Penyebaran Penyakit Ngorok

BACA JUGA:Penanganan Penyakit Ngorok Masih Belum Maksimal! Ini Sebab dan Taksiran Kerugiannya

Langkah yang telah dilakukan pihaknnya setelah mendapatkan vaksin, langsung melakukan vaksinasi pada hewan ternak yang di daerah terpapar penyakit ngorok ternak. Untuk sementara ini penyakit itu sudah mulai sedikit mereda, walaupun demikian masyarakat terus diingatkan.

Supaya tetap menjaga dan mengandangkan hewan ternaknya, sehingga bisa terpantau hewan peliharaannya terpapar penyakit SE ini.

“Kalau berdasarkan data yang terhimpun, dampak dari penyakit ngorok sapi ini sudah ada 153 hewan ternak jenis sapi dan kerbau yang mati. Langkah awal setelah mendapatkan vaksin sudah kami laksanakan, semoga saja setelah vaksinasi penyakit ini teratasi,” paparnya.

Kepada masyarakat pemili ternak, sebut Kabid, upaya supaya hewan peliharaannya terhindar dari penyakit ngorok cukup sederhana. Hewan peliharaan dikandangkan, tidak dengan melepas liarkan seperti kebanyakan hewan tepapar. Setelah dikandangkan, kebersihan kandang dan pakan dijaga.

Dengan cara itulah, maka hewan masyarakat bisa diminimalkan untuk terserang penyakit ngorok. Perlu juga diketahui, penularan penyakit hewan ternak ini cukup mudah. Dengan intraksi antara hewan dengan hewan secara langsung, bisa juga melalui penyebaran virus itu di lingkungan. 

“Akibat penyakit ngorok ini dipastikan milyaran masyarakat mengalami kerugian. Semoga saja ke depan penyakit ini bisa teratasi, sehingga petani ternak di Kabupaten Kaur kembali nyaman. Tapi saya ingatkan, semoga kejadian ini menjadi pemahaman yang mendalam bagi petani ternak. Bahwa hewan yang dilepas liarkan rentan terserang penyakit yang mematikan, jika itu terjadi masyarakat yang rugi,” tuturnya. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan