Petani Diminta Kembangkan Benih Padi Inpari 32, Ini Keunggulannya
Pastikan ketahanan pangan aman, masyarakat diminta kembangkan benih padi Inpari 32-Sumber Foto: ROHIDI/RKa-
BENGKULU SELATAN (BS) - Untuk memastikan ketahanan pangan bagi masyarakat tetap aman, petani diminta kembangkan benih padi Inpari 32. Benih tersebut digelontorkan langsung oleh Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BPSIP) Provinsi Bengkulu yang telah berhasil mengembangkan benih itu.
Terbukti, capaian tersebut dibuktikan dengan digelarnya panen bersama di lahan persawahan warga di Desa Tanjung Menang Kecamatan Seginim.
Hadir langsung pada kegiatan panen raya bersama tersebut Kepala BPSIP Provinsi Bengkulu Dedy Irwandi, Kasdim 0408 BS Mayor Inf. Surung Tambun. Hadir pula, Asisten 2 Pemkab BS Hj. Diah Winarsih, SH dan Kadis Pertanian BS Sakimin, S.Pt, serta pemerintah desa, kelompok tani dan Babinsa.
Selain menjadi upaya peningkatan produksi pangan berkualitas di Provinsi Bengkulu, panen bersama bibit Inpari 32 ini juga jadi momentum penting dalam memperkuat ketahanan pangan. Untuk diketahui, keunggulan benih padi Inpari 32 Produksi Benih Sumber VUB Padi di Provinsi Bengkulu, yaitu umur tanam singkat hanya membutuhkan waktu kurang lebih 120 hari setelah sebar.
Lalu, rata-rata hasil yaitu 6,30 ton per hektar dan potensi hasil 8,42 ton per hektar. Sedangkan, ketahanan akan hama yaitu, terhadap wareg batang coklat biotife 1, 2 dan 3. Sementara itu, ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteria patotipe 3, 4 dan 8, tahan terhadap bias ras 033, ras 073, dan tungro ras lanrang.
"Ini untuk mendukung program strategis Kementerian Pertanian khususnya penambahan areal tanam. Sebab, salah satu kendala dalam perluasan areal tanam itu adalah ketersedian benih," kata Kepala BPSIP Provinsi Bengkulu Dedy Irwandi.
BACA JUGA:Petani Senang, Masyarakat Menjerit, Harga Jual Beras di Bengkulu Selatan Meroket
BACA JUGA:Petani Sawit Kian Tersenyum, Harga TBS di Bengkulu Selatan Tembus Rp 2.960/Kg
Dedy menjelaskan, sebagai UPT Kementerian Pertanian BPSIP yang ada di daerah, mereka selalu siap menjalankan program pemerintah pusat. Terutama, sebagai amanah untuk masyarakat dalam rangka untuk mewujudkan swasembada pangan yang ada di daerah. Salah satunya, pembibitan padi Inpari 32 yang menjadi pilot projek yang diharapkan dapat terus berkembang yang dapat memunculkan penangkar-penangkar baru.
"Bibit padi yang kita tanam ini varietas Inpari 32, dan di Kabupaten Selatan ini salah satu dari 5 lokasi yang menjadi target pemenuhan produksi benih di Provinsi Bengkulu," katanya.
Dedy menjelaskan, ada sebanyak 27 ton benih padi Inpari 32 di Provinsi Bengkulu. Jumlah tersebut diantaranya sebanyak 5 ton bibit padi Inpari 32 berada di BS. Sehingga, jika bibit yang dihasilkan petani pihak swasta dapat menampungnya, karena BPSIP hanya membutuhkan sebanyak 5 ton benih padi Inpari dari kelompok tani di BS.
"Kelas benih yang kita hasilkan ini, kelas benih pokok yang nantinya masih bisa diturunkan lagi. Larena dalam label kelas benih ini berwarna ungu dan nanti ini bisa diturunkan lagi menjadi label berwarna biru atau kelas benih sebar. Jadi sayang jika dikonsumsi dan harus terus dikembangkan lagi," terangnya.
Terpisah, Asisten 2 Pemkab BS Hj. Diah Winarsih, SH mengungkapkan, hasil dari panen bibit Inpari 32 ini sangatlah luar biasa. Ia mewakili Pemkab BS berharap dapat terus dikembangkan lagi ke depannya. Mengingat, kualitas benih padi Inpari 32 sudah terbukti unggul dan memiliki kualitas yang sangat baik.
"Padi yang baru saja kita panen ini merupakan varietas yang bagus, dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Bengkulu Selatan," bebernya.