Virus Ngorok Dimanfaatkan Oknum, Ternak Sengaja Diracun Agar Dijual Murah, Sekda : Kandangkan Ternak
Virus ngorok dimanfaatkan oknum dengan cara ternak sengaja diracun agar dijual murah-Sumber Foto: ROHIDI/RKa-
“Jadi info seperti ini sudah banyak kami dapatkan, makanya kami harap pemerintah bertindak tegas. Jangan sampai nanti oknum nakal malah sibuk menebar racun potassium dengan seakan-akan angka kematian ternak semakin tinggi akibat SE,” tukasnya.
Kadis Pertanian BS Sakimin, S.Pt melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Ikat Aliman Maulana, disampaikan Kasi Kesehatan Hewan Ternak drh. Mungky Wardalena mengaku, sudah merespon seluruh laporan masyarakat.
Namun, Mungky belum berani memberikan spekulasi penyebab kematian hewan ternak tersebut. Apalagi menyatakan adanya oknum yang sengaja menebar racun potassium memanfaatkan isu SE.
"Bisa saja itu terjadi (oknum menebar racun potassium, red), apalagi kan kontrol hewan ternak kadang tidak terlalu maksimal oleh pemilik. Namun, perlu digarisbawahi, bahwa hewan ternak mati akibat SE, jembara itu beda dengan yang mati akibat potassium, tegasnya.
//Sekda : Kandangkan Ternak
Terpisah, Sekda BS Sukarni Dunip, SP, M.Si saat dikonfirmasi RKa mengakui, jika sebaran virus SE atau ngorok di Kabupaten BS memang sudah mewabah. Oleh karena itu, dirinya meminta agar kesadaran para pemilik ternak itu sendiri. Langkah terbaik dalam antisipasi penyakit itu dengan mengandangkan ternak.
"Kesadaran itu sangat penting. Paling utama ternak itu di jaga dan di rawat. Ternak harus dikandangkan agar terhindar dari penyakit," sebut Sekda.
Sukarni menjelaskan, sebaran penyakit ngorok atau virus SE terkuat itu berasal dari aliran air. Selain itu, juga karena dibawah oleh angin. Untuk itu, jika ternak selalu dikandangkan, maka kemungkinan akan diserang virus akan semakin kecil. Sebab, jika ternak diliarkan, bisa saja mencampur dengan ternak yang memang sudah terjangkit.
Disisi lain, Sekda juga mengakui, untuk antisipasi penyebaran penyakit tersebut, pihaknya melalui Dinas Pertanian juga sudah maksimal melakukan pencegahan. Mulai dari melakukan pengobatan terhadap ternak yang sudah terjangkit. Hingga melakukan vaksinasi bagi ternak yang belum terserang virus.
"Sejauh ini upaya pencegahan terus dilakukan Dinas Pertanian. Terbaru, saya dapat info sudah ribuan ternak yang di vaksin," pungkasnya.*