BBM Subsidi Jenis Pertalite Masuk ke Bengkulu Selatan Berkurang 50 Persen, Akan Dihapuskan?
Pasokan BBM subsidi jenis Pertalite berukuran 50 persen masuk ke Bengkulu Selatan.- Sumber foto : ROHIDI/RKa-
BENGKULU SELATAN (BS) - Stok Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite yang masuk ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) BS berkurang.
Tidak tanggung-tanggung, berkurangnya pasokan BBM yang masuk ke SPBU di BS mencapai angka 50 persen. Jika awalnya 16 ton per hari, kini hanya 8 ton per hari.
Akibatnya, masyarakat pengguna kendaraan di wilayah Kabupaten BS mulai panik. Dampaknya, antrean kendaraan isi BBM di SPBU selalu mengular.
BACA JUGA:Suzuki Mobil APV Matic Ada Kendala, Ternyata Konsumsi BBM Kurang Irit
Menanggapi hal itu, Pengawas SPBU Kutau Agustin Martoni mengatakan, tidak tahu persis penyabab turunnya jumlah pasokan BBM subsidi jenis Pertalite.
Sebab, setiap hari pihaknya selalu menyesuaikan order dengan kebutuhan. Hanya saja, jumlah BBM yang datang kadangkala tidak sesuai dengan pesanan.
"Kemarin saja (Rabu 30 Oktober 2024, red) BBM Pertalite hanya masuk 8 ton. Akibatnya, baru jam 10 pagi, BBM itu sudah habis. Kami juga kurang tahu apa penyebab BBM sedikit dikirim," ujarnya.
BACA JUGA:Agya Terbakar Punya Tangki Minyak Modifikasi, Apakah Pemilik Penjual BBM? Perhatikan Sebabnya
Agustin melanjutkan, pihaknya sudah melakukan beragam upaya untuk mengurai kendaraan agar tidak terjadi antrean panjang di SPBU.
Diantaranya, dengan membuat dua jalur khusus kendaraan roda empat, dan satu jalur khusus kendaraan roda dua yang ingin beli Pertalite.
Namun, kadangkala ada pembeli dadakan entah itu berasal dari luar daerah yang tiba-tiba membludak. Sehingga, timbul antrean kendaraan yang panjang.
"Kalau kami tentu mau dikirimi BBM dalam jumlah banyak. Tapi itu tentu tidak bisa. Karena kami tetap patuh dengan PT Pertamina, mereka yang memberikan kebijakan apapun itu," jelasnya.
BACA JUGA:Mobil Agya Terbakar di Jalan BLK BS Baru Isi BBM di SPBU, Sadikin: Kami Tidak Tahu
Sementara itu, akibat menurunnya pasokan BBM Pertalite, Agustin mengaku bahwa angka penjualan BBM non subsidi meningkat tajam. Baik itu BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo maupun Pertamina Dex. Masyarakat terpaksa beralih membeli BBM non subsidi tersebut karena Pertalite habis.