Bantuan Vaksin Diterima Dispertan Kaur Tidak Mencukupi, Segini Vaksin Bantuan, Ini Jumlah Ternak di Kaur

Petugas Dinas Pertanian Kaur bersama tim dokter balai veteriner Lampung mengecek hewan ternak yang mati akibat terserang penyakit ngorok. -Sumber foto : IST/RKa-

BINTUHAN- Bantuan vaksin Septicaemia Epizootica (SE) dari Kementerian Pertanian melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu sebanyak 1.000 dosis.

Bantuan itu telah diterima Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Kaur.

Tapi perlu diketahui, jumlah bantuan vaksin ini tidak mencukupi, karena jumlah populasi hewan ternak di Kabupaten Kaur sebanyak 23 ribu.

Tetapi dengan batuan yang diberikan, kini petugas sudah bisa melakukan pengobatan terhadap ternak warga yang terserang penyakit SE atau ngorok.

BACA JUGA:3 Perbatasan BS Ditutup, Penyakit Ngorok Tambah Ganas, Ratusan Ternak Mati Mendadak

BACA JUGA:Ribuan Ekor Ternak di Bengkulu Selatan Terancam Penyakit Ngorok, Dinas Hanya Siapkan 2 Ribu Vaksin

“Untuk jumlah ternak yang mati terserang penyakit ngorok di Kabupaten Kaur mencapai 93 kasus. Langkah yang dilakukan Dispertan Kaur selain memberikan vaksin ke ternak yang masih sehat, juga melakukan penelitian penyebab matinya ternak,” kata Kadis Pertanian Kastilon S.Sos, melalui Kabid Peternakan drh. Rakhmad Fajar, Jumat 25 Oktober 2024.

Dikatakannya, untuk dosis vaksin yang diterima dari Kementerian Pertanian jumlahnya masih sangat kurang.

Tetapi walaupun kurang vaksin akan digunakan dengan semaksimal mungkin. Selain pemberian vaksin, Dispertan Kaur menggandeng tim dokter balai veteriner Lampung.

Baik itu melakukan pengecekan penyebab ternak mati maupun pemberian vaksin SE ke ternak yang terserang SE.

BACA JUGA:Kecuali Bagian Ini, Daging Ternak Kena Penyakit Ngorok Aman Dikonsumsi

Dengan langkah yang dilakukan, harapannya bisa meredam jumlah ternak milik petani ternak di Kabupaten Kaur mengalami kematian.

Lanjutnya, sampel yang diambil untuk mengukuhkan diagnosa diambil mulai dari bangkai, serum kerbau, air kubangan dan lainnya.

Sampel akan dibawa ke Laboratorium (Lab) Balai Vet Lampung untuk dikaji.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan