Program 100 Hari Mendag RI, Bisakah Terealisasi
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menjelaskan program 100 hari kerja-sumber foto: Koranradarkaur.id-
KORANRADARKAUR.ID- Setelah dilantik seluruh menteri Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah memberikan target 100 hari kerja.
Dari puluhan menteri, untuk Menteri Perdagangan (Mendag) yang dijabat oleh Budi Santoso akan melakukan tugas penting, salah satunya fokus penguatan pasar dalam negeri hingga perluasan pasar ekspor.
Dikutif dari cnbcindonesia.id Budi Santoso mengungkapkan akan ada tiga fokus utama program dalam 100 hari pertama menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) di kabinet Merah Putih. Ia akan memacu secara maksimal industri-industri yang ada di dalam negeri.
Pertama yang akan dilakukan pengamanan pasar dalam negeri. Yang mana pasar dalam negeri sangat besar, .dengan begitu harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin diisi oleh industri-industri dalam negeri. Selanjutnya akan melakukan perluasan ekspor. Neraca perdagangan Indonesia selama 53 bulan berturut-turut surplus.
Perluasan pasar ekspor harus dilakukan mengingat ekspor Indonesia dalam 53 bulan,n selalu surplus, untuk itu harus meningkatkan hal tersebut. Jadi kita tingkatkan terus dengan cara memperluas pasar ekspor, bangsa kita punya banyak perwakilan di luar negeri, jadi harus membantu ekspor supaya bisa lebih luas lagi.
BACA JUGA:RESMI! Pakaian Dinas PNS dan PPPK Sama, Ini Kata Mendagri Tito Karnavian
BACA JUGA:Mendag Sidak Pasar di Bengkulu, Ini Hasilnya
Selain dua hal tersebut juga ia akan memperluas akses Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ke pasar internasional. Saat ini rasio kewirausahaan Indonesia masih kecil, yakni hanya sebesar 3,47persen. Sedangkan untuk menjadi negara maju rasio kewirausahaan harus berada di angka 10-12 persen. Dengan menggencarkan sektor perdagangan maka UMKM bisa ekspor.
Sebagai mana diketahui Budi Santoso telah resmi menjabat sebagai Mendag di Kabinet Merah Putih usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024. Setelah pelantikan ia juga telah melaksanakan Serah Terima Jabatan (sertijab) dari Mendag sebelumnya Zulkifli Hasan.
Sebelum menjadi Mendag ia pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, sebelum akhirnya menjadi Sekretaris Jenderal Kemendag.
Dengan begitu dalam mengurus Kemendag ia tidak asing lagi dan sudah memahami seluruh peluang perdagangan yang ada didalam maupun luar negeri.
Dengan pengetahuan dan wawasan dibidang tersebut, apakah program 100 hari kerja yang dicanangkan oleh dirinya bisa berhasil dan akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat Indonesia ini patut ditunggu.
Tentu apa yang menjadi target Mendag sudah masuk dalam program yang memang harus digenjot serta ia yang memang sudah berkecimpung di Mendag bisa saja dengan. Mudah memenuhi target yang akan dilakukan.
Walaupun begitu apabila tidak serius dijalankan maka itu tidak mungkin bisa berjalan dengan baik. Mudah-mudahan dengan niat ikhlas dan terus bekerja apa yang menjadi target di 100 hari kerja benar-benar terwujud dengan baik dan bangsa Indonesia semakin makmur dan maju.*