Penyebaran Penyakit Ngorok Ternak Meluas, Ini Cara Menghindarinya

Kadis Pertanian Kaur Kastilon, S.Sos menyampaikan tentang penyakit ngorok ternak--

BINTUHAN - Dinas Pertanian Kaur mencatat hingga saat ini jumlah hewan ternak yang terserang penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) sebanyak 78 ekor sapi dan kerbau.

Dengan jumlah tersebut, maka diimbau para petani untuk tidak melepas liarkan ternaknya. Dengan langkah tersebut, maka kemungkinan tertular penyakit ngorok bisa dihindari. 

“Saat ini jumlah ternak warga yang terserang penyakit ngorok terus bertambah. Agar ternak tidak tertular, maka ternak harus di kandang. Penularan virus ngorok disebabkan mulai berdekatan dan bertukar tempat makan,” kata Kepala Dinas Pertanian Kastilon, S.Sos melalui Kabid Peternakan drh. Rakhmad Fajar, Kamis 17 Oktober 2024.

Dikatakannya, dalam mengantisipasi bertambahnya ternak warga yang menjadi korban ngorok hingga mati. Saat ini Dispertan telah mengajukan usulan bantuan vaksin, tetapi hingga saat ini belum juga menerima bantuan vaksin tersebut.

Serta stok obat-obatan yang memang sudah sangat terbatas. Untuk itu Dinas Pertanian Kaur meminta agar masyarakat Kaur yang mempunyai ternak sapi dan juga kerbau supaya tidak melepas liarkannya terlebih dahulu. 

BACA JUGA:Penyakit Ngorok Mulai Menyerang Ternak, Apa Kabar di Maje Terkini?

BACA JUGA:Penyakit Ngorok di Kaur Mengganas, Kerbau Warga Kembali Mati

Lanjutnya, untuk saat ini Dinas Pertanian Kaur tengah berupaya mengusulkan bantuan vaksin ke Kementerian melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu. Namun sampai dengan sekarang belum ada petunjuk jelas, kapan vaksin akan diberikan.

Padahal vaksin inilah yang berfungsi untuk menangkal menyebar ke hewan ternak lainnya. Paling banyak laporan kasus yang masuk ke Dinas Pertanian ada di Kecamatan Tanjung Kemuning.

Sebanyak 15 ekor kerbau milik warga dinyatakan mati akibat terjangkit penyakit yang sangat mematikan ini. 

Ditambahkannya, sebagai informasi penyakit ngorok adalah penyakit menular yang kerap kali menyerang hewan ternak seperti sapi dan kerbau. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida yang menyerang saluran pernapasan dan sistem lain pada hewan ternak.

Penyakit ngorok dapat menyebabkan kematian pada ternak sapi, terutama jika sapi belum memiliki daya tahan tubuh yang cukup.

Penyakit ini sering terjadi pada musim hujan. Sedangkan untuk daging hewan ternak yang terserang ngorok aman untuk dikonsumsi. 

Berbeda tempat, pemilik ternak Kecamatan Semidang Gumay Kadir (46) meyebutkan, secara detail tidak tahu berapa kerbau yang mati akibat peyakit ngorok di daerahnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan