Keluarga Rani, Santri Kaur yang Kabur dari Pesantren, Tiba di Provinsi Lampung

Keluarga Rani santri sudah tiba di Lampung--

MAJE - Keluarga Rani (15) warga Desa Sinar Mulya Kecamatan Maje, seorang santri yang kabur dari salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Lampung, telah tiba di lokasi untuk menjemputnya.

Mereka berangkat dari Desa Sinar Mulya menggunakan mobil travel sekira pukul 07.30 WIB pagi tiba di Lampung sekitar 14.30 WIB. Rencananya mereka akan membawa Rani pulang ke Kaur malam ini (Jumat malam, red).

Keberangkatan keluarga Rani dilakukan, setelah mereka mendapatkan informasi. Bahwa Rani telah menghilang dari pesantren selama dua hari sejak, Selasa 15 Oktober 2024 lalu.

Rani diketahui meninggalkan pesantren dengan alasan yang belum jelas, sehingga membuat keluarga dan pihak pesantren khawatir. 

Ada yang berpendapat Rani kabur karena tidak betah, ada juga karena Rani ingin dekat dengan ibu kandungnya, juga karena sedang sakit. 

Kades Muara Dua Ansori sekaligus paman dari Rani menjelaskan, ponakannya tersebut kabur dari Ponpes bersama Putri (14) yang merupakan teman sekelasnya. Mereka melarikan diri dari Ponpes karena tidak betah. 

BACA JUGA:Tak Betah, Santriwati Asal Kaur Kabur dari Pesantren di Lampung

BACA JUGA:Target Go Nasional! Santri SMP IT Seleksi Olimpiade Bahasa Arab di UINFAS Bengkulu

Selama kabur dari Ponpes ponakannya tinggal di rumah Septi Oktalia (36) di Desa Pasar Jaya Kecamatan Gedung Menang Kabupaten Tulang Bawang alis ibu kandung Putri.

Kini pihak keluarganya sudah tiba ke kediaman ibu Septi Oktalia untuk menjemput ponakannya tersebut,  dan akan segera dibawa pulang ke Kabupaten Kaur. 

"Pihak Ponpes sudah memberikan izin kepada keluarga besar untuk membawa pulang ponakan saya. Jika dipaksakan untuk kembali ke Ponpes, khawatir akan kembali kabur," ujarnya.

Sebelumnya, masyarakat Kecamatan Maje dan Nasal dihebohkan dengan postingan di akun Facebook Ratno Suratno alias Septi Oktalia pada Kamis, 17 Oktober 2024. Postingan tersebut menyebutkan bahwa Rani kabur dari pesantren dan kini sedang berada di rumahnya dalam kondisi sakit-sakitan. 

Postingan ini viral di beberapa platform Media Sosial (Medsos) seperti Facebook dan grup WhatsApp (Wa). Kejadian ini menjadi perhatian penting tentang komunikasi dan pengertian dalam pendidikan anak.

Diharapkan kejadian serupa tidak berulang, dan semua pihak dapat bekerja sama untuk kesejahteraan anak-anak dalam lingkungan pendidikan. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan