Komunitas LGBT Kembangkan Jaringan Lewat Sosmed, Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua

komunitas lgbt kembangkan jaringan lewat sosmed, ini yang harus dilakukan orang tua nasal – dalam beberapa minggu terakhir, muncul laporan mengenai aktifnya komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (lgbt) di provinsi bengkulu melalui platform media sosial seperti facebook dan telegram. terpantau lebih dari 7 grup lbgt atau gay yang aktif di facebook dengan jumlah anggotanya lebih dari 2000 orang. sebagian anggota komunitas tersebut berasalkan dari kabupaten kaur. ini terlihat dari beberapa postingan yang di unggah di komunitas tersebut. baca juga:ramai di sosmed, beginilah cara cek khodam melalui link di google baca juga:upaya mencegah cyber crime, polsek bakal patroli sosmed fenomena ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, khususnya orang tua yang memiliki anak remaja. menanggapi hal ini, kapolres kaur akbp yuriko fernanda, sh, s.ik, mh melalui kapolsek muara nasal iptu susanto, s.ikom mengatakan, grup komunitas gay di platform facebook merupakan upaya pengembangan jaringan yang dilakukan oleh komunitas gay. tujuannya tak lain dan tak bukan, untuk melakukan interaksi dan diskusi tentang seksual. serta mengadakan acara untuk memperkuat solidaritas di antara mereka. hal ini, harus menjadi perhatian serius oleh pemerintah. group komunitas seperti ini perlu di take down. karena sudah menyalahi aturan, sebab indonesia bukan negara yang memperbolehkan lgbt. para orang tua juga diingatkan untuk lebih aktif memantau aktivitas anak-anak mereka. khawatir mereka terjerumus ke dalam lingkaran tersebut. baca juga:5 jam jalan lumpuh total tertimbun longsor, begini kondisi terkini akses manna - pagar alam baca juga:13 perwira polri berpangkat akbp tembus pangkat kombes usai dimutasi kapolri ke daerah, terbaru 2024 "kami mengimbauan agar para guru dan orang tua aktif berkomunikasi dengan anak-anak tentang isu-isu yang berkaitan dengan identitas dan orientasi seksual. dengan demikian, diharapkan dapat tercipta dialog terbuka yang membantu anak-anak memahami diri mereka sendiri serta lingkungan di sekitar mereka," ujarnya. terpisah, kepala kantor urusan agama (kua) kecamatan nasal saugus mariade fusda, s.th.i mengatakan, munculnya grup komunitas gay di platform sosial media. tentunya menimbulkan kekhwatiran terhadap kalangan orang tua. dalam menghadapi tantangan ini, kolaborasi antara orang tua, pendidikan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi generasi muda. masyarakat diimbau untuk tetap terbuka, tetapi juga waspada terhadap pengaruh yang dapat merusak nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi. para orang tua, diminta untuk memantau penggunaan handphone oleh anak-anak. bila perlu setiap hari cek sosial media mereka. baca juga:peserta harus tahu, inilah kisi-kisi lengkap seleksi pppk 2024 yang benar baca juga:apv terbaru 2024 membuat darah tinggi akan kumat? ini sebabnya "fenomena ini merupakan refleksi dari perubahan sosial. kita harus mampu memahami bahwa perkembangan ini tidak bisa diabaikan. edukasi dan dialog yang baik antar orang tua dan anak menjadi kunci untuk menangani isu ini,” ujarnya. dari pantauan radar kaur, grup komunitas gay yang tersebar di facebook tersebut sebagai di privat dan sebagian publik. adapun aktivitas mereka yakni berdialog tentang seksual dan biaya sekali kencan. kebanyakan dari anggota tersebut masih remaja. hal ini dilihat dari deskripsi posting mereka yang menunjukkan usianya. ***

Tag

• # aktivisme lgbt
• # kesetaraan hak
• # pendidikan inklusif
• # jaringan online lgbt
• # lgbt
• # kesadaran sosial
• # media sosial

Share

• 
• 
• 
• 
•