4 Perusahaan Kelapa Sawit Tertua di Indonesia, Ini Nama dan Lokasinya

Ini dia deretan perusahaan kelapa sawit tertua di Indonesia. -Sumber foto: koranradarkaur.id-

Meski sudah memiliki diversifikasi perkebunan tanaman karet, teh, dan kakao, Lonsum pada awal kemerdekaan masih mengkonsentrasikan lini bisnisnya pada tanaman karet.

Sedangkan kelapa sawit baru mulai produksi pada tahun 1980-an.

Pada tahun 1994, Harrisons & Crosfield menjual 100% kepemilikan sahamnya di Lonsum kepada PT Pan London Sumatra Plantation. 

BACA JUGA:Bantuan RTLH di Kaur 22 Rumah, Inilah Sumber Dana dan Lokasinya

Indofood Agri Resources Ltd melalui PT Salim Ivomas Pratama kemudian menguasai Lonsum pada Oktober 2007.

4. Bakrie Sumatera Plantations

Bakrie Sumatera Plantations adalah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berdiri pada tahun 1911 dengan nama Naamlooze Vennootschap Hollandsch Amerikaansche Plantage Maatschappij, yang awalnya adalah perusahaan perkebunan karet. 

Pada tahun 1957, nama perusahaan berganti nama menjadi PT United States Rubber Sumatera Plantations setelah diakuisisi oleh Uniroyal Inc.

Selanjutnya, pada tahun 1965, pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi terhadap PT United States Rubber Sumatera Plantations. 

Pada tahun 1985, nama perusahaan berganti menjadi PT Uniroyal Sumatera Plantations (UNSP) dan setahun kemudian sebanyak 75% saham perusahaan diakuisisi oleh PT Bakrie & Brothers. 

BACA JUGA:KLA ke-36 SMAN 2 Kaur Tuntas, Cek di Sini Juara Turnamennya

Nama perusahaan pun berganti nama menjadi PT United Sumatera Plantations dan tahun 1992 kembali berganti nama menjadi PT Bakrie Sumatera Plantations.

Meski awalnya adalah perusahaan perkebunan karet, PT Bakrie Sumatera Plantations pada tahun 2019 hanya memiliki area kebun karet seluas 16.532 hektare di Sumatera Utara melalui PT BSP Kisaran, Bengkulu seluas 2.610 hektare melalui PT AMR, dan di Lampung seluas 3.331 hektare melalui PT HIM.

Per September 2019, PT Bakrie Sumatera Plantations memiliki area perkebunan inti kelapa sawit yang telah ditanami seluas 43.262 hektare di Sumatera Utara melalui PT BSP Kisaran (9.924 hektare) dan PT GLP (7.626 hektare).

Sumatera Barat melalui PT BPP (8.820 hektare) dan PT CCI (1.965 hektare), di Jambi melalui PT AGW (4.387 hektare) dan PT SNP (6.111 hektare), dan di Kalimantan Selatan melalui PT MIB seluas 4.429 hektare. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan