Pemupukan Sawit Sistem Injeksi, Ini Kelebihannya

Berikut kelebihan dan kekurangan pemupukan sawit sistem injeksi.-Sumber foto: Koranradarkaur.id-

Menurutnya, pengeboran pada batang kelapa sawit dilakukan pada ketinggian sekitar 50 cm dari permukaan tanah. 

Penting diperhatikan pengeboran juga harus dengan sudut 45 derajat ke bawah.

Dan ini harus dipastikan pengeboran dilakukan menuju ke pusat batang sawit.

"Setelah dibor, nanti pipa paralon dibuat tumpul dan tajam, bagian pipa yang tajam dimasukkan ke dalam lubang dan pastikan seluruh pipa masuk. 

Tujuan pemakaian pipa ini adalah agar pupuk cair nantinya mengalir langsung ke pusat batang dan terserap maksimal," tuturnya.

"Pastikan pipa dan alat bor itu steril dan bebas bahan kimia berbahaya bagi tanaman kelapa sawit," ujarnya.

Jika pohon kelapa sawit telah dilubangi dengan dipasang pipa paralon bisa langsung memasukkan pupuk cair.

BACA JUGA:Kepadatan Penduduk Capai 18.569 Jiwa per Kilometer Persegi, Ini 10 Kota Paling Sesak di Indonesia

BACA JUGA:Mendagri Tito Karnavian Tetapkan Aturan Pakaian Dinas Terbaru PNS dan PPPK

Kemudian setelah satu bulan berjalan, petani bisa memasukkan pupuk cair kembali ke dalam lubang tersebut.

"Ini penting dalam mencegah air masuk ke dalam lubang injeksi," ujarnya.

Dosisnya satu pohon kelapa sawit cukup dituangkan 65-70 ml larutan pupuk cair. Jarum suntik bisa dibeli di apotek untuk memudahkan menakar pupuk cair.

"Kalau petani kesulitan untuk membuat pupuk cair, sudah ada dijual yang siap pakai," tuturnya. 

Kelebihan

Adapun pemupukan kelapa sawit dengan sistem injeksi memiliki beberapa kelebihan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan