SEREM ! Dari Memotong Jari Hingga Memenggal Kepala, Inilah Tradisi Ektrem Dilakukan Suku di Indonesia

Tradisi ekstrem suku di Indonesia.-Sumber foto: kumparan.com-

Pada masa lalu, kelompok yang masih memuja dewa melakukan Ngayau atau tradisi berburu kepala manusia. 

Masyarakat Suku Dayak percaya bahwa memenggal kepala orang adalah cara untuk menunjukkan keberanian dan kemenangan.

Namun, tidak semua Dayak melakukan tradisi ini, hanya Suku Dayak Ngaju, Dayak Kenyah dan Dayak Iban yang melakukannya. 

Namun, pada tahun 1874, beberapa Suku Dayak meninggalkan kebiasaan mengerikan itu.

Saat itu, Damang Batu, yang merupakan kepala Suku Dayak Kahayan, mengumpulkan seluruh Suku Dayak untuk mengadakan pertemuan yang disebut Tumbang Anoi.

Pertemuan itu mencapai kesepakatan untuk mengakhiri tradisi Ngayau karena dianggap menimbulkan konflik di antara Suku Dayak.

Namun, pada tahun 2001, bentrokan antara Suku Dayak dan Suku Madura yang merupakan pendatang membuat tradisi mengerikan itu kembali dilakukan. 

Akibatnya, ratusan korban berupa tubuh tanpa kepala berjatuhan akibat perburuan yang tiada henti.

Praktik tersebut tidak meluas dan berlanjut, sehingga hanya pada konteks perselisihan kedua suku tersebut saja. Sekarang, tradisi ini tidak lagi dilakukan dan sudah punah.

BACA JUGA:Weton Senin Kliwon Memiliki Tiga Khodam Pendamping, Ini Jenisnya

BACA JUGA:Walau Persenjataan Suku Dayak Terbatas, Tetapi Ini Bukti Kegigihan Mereka Berjuang

4. Suku Naulu - Penggal Kepala untuk Persembahan

Suku Naulu tinggal di pedalaman Pulau Seram, Maluku dan terkenal memiliki tradisi mengerikan yaitu, memenggal kepala manusia sebagai persembahan. 

Suku Naulu hidup di dua dusun, Dusun Nuanea dan Dusun Sepa. 

Ciri khas mereka adalah ikat kepala berwarna merah yang merupakan kain berang. Tradisi memenggal kepala sudah dilakukan sejak lama yaitu, ketika perang antar suku masih marak terjadi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan