Cantik dan Berani! Ini Kisah Perjuangan Cut Meutia dari Tahan Rencong

Perjuangan Cut Meutia pahlawan perempuan dari Aceh.-Sumber foto: kumparan.com-

Cut Meutia terpanggil untuk berjuang bersama suaminya dengan para pejuang Aceh untuk mengusir penjajah Belanda.

Sejak itu, mereka pergi ke hutan untuk melawan Belanda. Namun akhirnya, Teuku Cik Tunong ditangkap oleh Belanda dan dihukum mati.

Dikutip dari nasional.okezone.com, sepeninggal Teuku Cik Tunong, tidak lama kemudian, Cut Meutia menikah lagi dengan Cik Pang Nagru yang juga seorang pejuang. Cut Meutia terus berjuang bersama pasangannya.

BACA JUGA:Kisah Komaruddin Pejuang 1 Maret Kebal Peluru, Simak di Sini Kisahnya

BACA JUGA:Dikabarkan Bakal Rujuk Dengan Prabowo, Ini 5 Fakta Unik Titiek Soharto

Mereka terus menyergap patroli Belanda. Banyak korban marsose telah dibunuh oleh Cut Meutia dan pasangannya.

Cik Pang Nagru mati dalam pertempuran. Dengan 45 pasukan yang tersisa, Cut Meutia berhasil meloloskan diri. 

Bersama pasukannya yang hanya memiliki 13 pucuk senjata, dia terus berjuang secara bergerilya.

Putra Cut Meutia yang baru berumur sebelas tahun. Raja Sabil, selalu mengikuti ibunya untuk pergi berjuang.

Banyak kerabat dan teman dekat Cut Meutia mulai khawatir tentang kekuatan yang tidak seimbang antara pasukan marsose Belanda dan pasukan Cut Meutia.

Dia disarankan untuk menyerah dan meminta pengampunan dari Belanda. 

Namun, Cut Meutia menolak mentah-mentah usulan itu. Telah bertekad untuk berjuang sampai mati.

Pada 1903, Sultan Mahmud Daud Syah terpaksa menyerah kepada Belanda. Peristiwa itu disusul dengan menyerahnya raja-raja lain, seperti pasukan yang dipimpin oleh Panglima Polim. 

Meskipun demikian, Cut Meutia tidak sedikit pun mengendurkan perjuangannya. Pada suatu hari, Belanda mengetahui tempat persembunyian Cut Meutia.

Marsose menyerbu lokasi rahasia. Tanggal 24 Oktober 1910, Cut Meutia terkepung namun dia tidak mau menyerah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan