Soal Pesta Seks Rp 5 Ribu di Tebat Rukis, Dewan: Pemkab Bengkulu Selatan Jangan Hanya Diam
Anggota DPRD Bengkulu Selatan Wadimin sentil Pemkab soal pesta seks Rp 5 robu di Tebat Gelumpai-Sumber Foto: ROHIDI/RKa-
"Dengan adanya penerangan yang lebih maksimal di tempat-tempat rawan ini, saya yakin hal-hal negatif yang sering terjadi di Bengkulu Selatan akan berkurang dengan sendirinya," jelas Wadimin.
Hanya saja, masih kata Wadimin, untuk merealisasikan semua itu, maka Pemkab BS dalam hal ini Bupati BS Gusnan Mulyadi, SE, MM harus menekankan intansi terkait.
Bupati bisa memerintahkan agar Satpol-PP lebih rutin melakukan patroli. Selain itu, Bupati juga bisa memerintahkan agar OPD terkait lainya untuk menganggarkan penambahan penerangan di lokasi rawan.
"Bupati harus menekankan kepada para OPD terkait untuk menindaklanjuti masalah ini. Terutama, soal penganggaran fasilitas penerangan di titik-titik rawan itu," saran Wadimin.
Sebab, jika hal ini tidak segera ditindaklanjuti, dan diperhatikan secara serius, maka tentu akan sangat mengancam para generasi muda yang ada di Bumi Sekundang Setungguan ini.
"Jika ini tidak segera ditindaklanjuti dan diperhatikan dengan serius, maka akan sangat terancam keamanan masyarakat Bengkulu Selatan, khususnya generasi muda," pungkas Wadimin.
Sekedar mengingatkan, beberapa hari lalu masyarakat heboh dengan adanya sekelompok anak muda yang ketahuan sedang pesta seks di kawasan Tebat Gelumpai di Desa Batu Lambang.
Dalam informasi yang didapat RKa, praktik prostitusi dengan tarif seharga Rp 5 ribu per orang, atau setara satu ikat sayur lumai di pasar ini, pertama kali terungkap saat Personil Satpol-PP melakukan patroli.
Yang mana, pada saat tim patroli dari Dinas Satpol-PP dan Damkar BS menyisiri kawasan Tebat Gelumpai belum lama ini. Tim menemukan sekelompok anak muda sedang berkumpul.
Saat dilakukan penggerebekan, ternyata sekelompok anak muda itu sedang pesta seks. Nampak pada saat itu, beberapa anak laki-laki berusia remaja sedang antre menunggu layanan seks dari seoran wanita muda.
Para lelaki ini rela menunggu antrean tidak lain karena biaya yang dipungut wanita itu tidak terlalu mahal. Sebab, dalam sekali hubungan intim hanya bayar Rp 5 ribu dan nafsu birahi tersalurkan.
Yang paling miris di sini, wanita yang berprofesi layaknya PSK tersebut juga masih berusia belia. Namun, ia bisa melayani banyak lelaki hanya seorang diri per malamnya.*