BACA JUGA:Ini Dia 4 Provinsi Baru yang Akan Melakukan Pemekaran di Sumatera Selatan, Apa Saja Yuk Cek di Sini!
Akibatnya, Pitung diburu oleh kompeni atau penjajah Belanda karena dianggap mengganggu ketenangan orang kaya.
Banyak orang Belanda dikirim untuk menangap Si Pitung, tetapi dia selalu berhasil meloloskan diri. Oleh karena itu, banyak orang yang mengira Pitung memiliki kekuatan sihir.
Meskipun demikian, kemampuannya untuk melepaskan diri dengan menggunakan tenaga dalam adalah hasil dari keterampilan bela dirinya. Pitung berhasil melarikan diri dari polisi Belanda selama berbulan-bulan.
Surat kabar Hindia Olanda melaporkan bahwa Si Pitung melakukan tindakannya dan menjadi buronan Belanda selama kurang lebih 16 bulan.
Kepala Polisi Schout A.W.V. Hinne mendapat laporan tentang keberadaan Si Pitung pada Oktober 1893 bahwa Pitung berada di sekitar Tanjung Priok.
BACA JUGA:Keren Banget! 7 Pahlawan Indonesia yang Namanya Diabadikan Jadi Nama Jalan di Luar Negeri
Akhirnya, Pitung disergap dan tewas setelah tubuhnya terkena beberapa tembakan.
Surat kabar De Locomotief berbahasa Belanda edisi 19 Oktober 1893 dan Hindia Olanda edisi 20 Oktober 1893 melaporkan tentang kematian Si Pitung.
Berdasarkan cerita dikatan bahwa Pitung dimakamkan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Namun, beberapa orang mengatakan bahwa Si Pitung dimakamkan di Hutan Jatijajar, Depok dan yang lain mengatakan bahwa Si Pitung dimakamkan di daerah Tapos, Depok.
Sampai hari ini, cerita Si Pitung masih dikenal banyak orang, bahkan dianggap sebagai sosok legenda Betawi.
Nama Bang Pitung kini juga telah diabadikan sebagai nama jalan di Jakarta, menggantikan nama Jalan Raya Kebayoran Lama.
Jalan ini terletak di Rawa Belong, Jakarta Barat, tempat Si Pitung lahir. Banyak yang mengusulkan nama Pitung untuk diabadikan sebagai nama jalan di Rawa Belong berkat jasanya dalam membantu rakyat kecil.