Kisah Si Pitung, Seorang “Bandit” yang Menjadi Pahlawan Bagi Rakyat Kecil dalam Melawan Penjajah Belanda

Minggu 18 Aug 2024 - 13:41 WIB
Reporter : Riska Ayu Kurniati
Editor : Daspan Haryadi

KORANRADARKAUR.ID - Nama Si Pitung mungkin sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia terkhususnya bagi masyarakat Betawi. Si Pitung merupakan pahlawan yang berani melawan penjajah Belanda.

Si Pitung atau Bang Pitung, adalah seorang "bandit" dari Betawi yang hidup pada abad ke-19. Bagi masyarakat Betawi, dia adalah pahlawan, karena dia hanya mencuri dari orang kaya dan membagikan rampasannya kepada orang-orang yang tertindas. 

Karena tindakannya dan karakter berani ini dia dikenal sebagai Robin Hood Betawi yang menjadi musuh bebuyutan penjajah Belanda.

Dikutip dari www.kompas.com, Pitung lahir pada tahun 1866 di Kampung Pengumben, Rawabelong, Jakarta dan diberi nama Salihoen. Pitung merupakan anak keempat dari pasangan Bang Piung dan Mbak Pinah. 

BACA JUGA:Sejarah Upacara HUT RI Kemerdekaan yang Harus Diketahui, Ini Faktanya

Nama Pitung konon katanya berasal dari kata Jawa "pituan pitulung", yang berarti tujuh sekawan yang bekerja sama untuk membantu satu sama lain.

Riwayat orang Betawi mengatakan bahwa Salihoen dibesarkan dengan pendidikan dan tata krama yang diajarkan oleh kedua orang tuanya sejak kecil. 

Selain itu, Salihoen dikenal sebagai sosok yang sangat rajin mengaji kepada seorang kiai di Rawabelong bernama Haji Naipin, yang juga mengajarkannya berbagai seni bela diri, termasuk silat. 

Salihoen baru mengubah namanya menjadi Pitung. Setelah dirinya melakukan tindakan merebut harta orang kaya untuk orang miskin.

BACA JUGA:Dinilai Menguntungan dalam Perekonomian Indonesia, Inilah Potensi Ekonomi Calon Provinsi Lampung Tengah!

Kisah Si Pitung mempunyai tiga versi berbeda, yaitu versi Indonesia, Belanda dan China. Versi Indonesia menggambarkan Si Pitung sebagai pahlawan, sedangkan versi Belanda menggambarkannya sebagai penjahat. 

Pada Juni 1892, surat kabar Hindia Olanda pertama kali melaporkan aksi pencurian Si Pitung.

Masyarakat Indonesia harus membayar pajak kepada partikelir yang berkuasa di beberapa wilayah selama penjajahan Belanda. 

Pitung telah menyaksikan penindasan terhadap keluarga dan masyarakat di sekitarnya sejak kecil. Berawal dari kejadian itu, Pitung menjadi ingin membantu orang-orang kecil.

Pitung mulai merampok rumah-rumah saudagar kaya, yang kemudian mendistribusikan hasilnya kepada orang miskin.

Kategori :