KORANRADARKAUR.ID – Taktik Nyi Ageng Serang begitu terkenal, dalam peperangan mengelabuhi tentara Belanda menggunakan daun talas hijau.
Sehingga penjajah Belanda tidak mampu menundukan dirinya hingga akhir hayatnya.
Perlu diketahui, beliau lahir pada tahun 1752 di desa Serang terletak kurang lebih 40 Km di sebelah utara Solo.
Dalam kisah sejarah, Bupati Serang merupakan ayahnya dan diangkat menjadi panglima perang oleh Sultan Hamengku.
BACA JUGA:Tiket Pesawat Domestik Disebut Mahal, Ini Kata Bos Garuda Indonesia
Wanita kelahiran Serang merupakan salah satu keturunan dari Sunan Kalijaga yang gagah berani dalam medan peperangan.
Beliau juga mempunyai seorang cucu yang menjadi seorang pahlawan yaitu RM Suwardi Suryaningrat atau dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantoro.
Bahkan setelah perjanjian Giyanti pada tahun 1755 Belanda justru menyerang Desa Serang saat itu gustiyah atau Nyi Ageng Serang telah beranjak dewasa.
Dikutip dari laman betawipos.com, pejuang perempuan waktu berperan melawan Belanda, ia kemudian tertangkap dan dibawa ke Jogjakarta. Namun dikembalikan ke Serang.
Saat melawan penjajah, Nyi Ageng Serang tergabung dalam pasukan Diponegoro pada saat Perang Jawa pada tahun 1825 hingga tahun 1830.
Lalu tidak hanya turut berperang, Ia juga menjadi penasehat perang Nyi Ageng Serang pejuang di beberapa daerah.
Adapun daerah seperti Purwodadi Demak, Semarang, Juwana Kudus dan Rembang. Serang pernah langsung memimpin Gerilya di sekitar Desa Beku Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta.
BACA JUGA:4 Khodam Pendamping Ini Berbahaya Bagi Manusia, Sering Membinasakan Tuannya
BACA JUGA:Masih Teriak “MERDEKA” Sebelum Menemui Ajal, Kisah Tragis dan Mengharukan Kapten Harun Kabir