Harun Kabir sempat menjabat sebagai Kepala Staf Brigade Suryakencana, yang berada di bawah Divisi Siliwangi.
BACA JUGA:7 Pahlawan Kemerdekaan dari Sumatera Yang Wajib Diketahui
BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu, Dibalik Peristiwa Rengasdengklok Ternyata Tokoh-tokoh Muda Ini Dalangnya
Dia menduduki pangkat mayor dalam TNI, tetapi aturan saat itu mengharuskan dia turun satu tingkat. Harun Kabir pun akhirya menjadi Kapten.
Sejumlah pasukan gerilya dipimpin oleh kapten Harun Kabir. Untuk melawan Belanda dia meledakan sejumlah objek vital.
Harun Kabir dan keluarganya melarikan diri dari Bogor ke Sukabumi, lalu ke Cianjur untuk terus bergerilya.
Harun Kabir terus memimpin gerakan meskipun dia menderita malaria. Di Cianjur, pahlawan itu akhirnya tewas di ujung senapan serdadu Belanda.
Kisah heroik dari Kapten Harun Kabir dibahas secara menarik dan detail dalam Buku Demi Republik, Perjuangan Kapten Harun Kabir 1942–1947, yang ditulis oleh Hendi Jo dan diterbitkan oleh Mata Padi.
Kemudian buku itu dibedah oleh sejarawan Anhar Gonggong di Bale Prayoga Pendopo Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. ***