KORANRADARKAUR.ID - Hebat! Ternyata ada bandar udara (Bandara) di Indonesia yang pembangunannya tidak hanya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (APBN).
Setidaknya ada 3 bandara di Indonesia yang dalam pembangunannya tidak hanya mengandalkan dana APBN.
Ini cukup luar biasa! Sebab biasanya dalam pembangunan bandara sebagai objek vital transportasi udara. Itu mengucurkan dana APBN yang fantastik.
Tidak hanya Bandara Dhoho Kediri, ada beberapa bandara lain yang pembangunannya tidak menggunakan dana APBN.
Bandara Dhoho Kediri menjadi pionir dalam membuka peluang besar bagi peran swasta dalam pengembangan transportasi udara di Indonesia.
BACA JUGA:Gelombang Tinggi, Nelayan Jangan Memaksakan Diri
BACA JUGA:Ternyata Ini Tokoh yang Menjaga Soekarno-Hatta, Siapa Dia? Kenal Lebih Dekat di Sini Yuk!
Bandara ini merupakan bandara pertama yang dibangun oleh pihak swasta, yaitu oleh PT Gudang Garam.
Pada awal pembangunannya, perusahaan rokok terbesar di Indonesia ini menginvestasikan sekitar Rp 12 triliun (T).
Untuk lebih jelas tentang 3 bandara yang dibangun tanpa menggunakan APBN itu. Berikut ulasannya melansir ponorogo.pikiran-rakyat.com, Selasa 6 Agustus 2024.
1. Bandara Komodo
Selain Bandara Dhoho, ada juga Bandara Komodo di Labuan Bajo.
Pembangunan bandara ini dilakukan dengan skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan konsorsium CAS atau PT Cinta Airport Flores (CAF).
BACA JUGA:16 Tim Sepak Bola Akan Bertanding di Turnamen Pagulir
Menurut laman resmi dephub, penandatanganan kerjasama ini telah dilakukan pada Februari 2020, dengan nilai sekitar Rp1,2 triliun.