yang berarti bahwa, raja menjalankan dengan khidmat kelima pantangan (Pancasila) itu, demikian juga dalam berbagai upacara ibadah dan dalam berbagai penobatan.
Istilah Pancasila juga terdapat pada Kakawin atau Kitab Sutasoma yang ditulis pada tahun 1851 dengan menggunakan aksara Bali, namun berbahasa Jawa Kuno yang terbuat dari bahan naskah terbuat dari daun lontar.
Setelah rapat besar atau sidang BPUPKI 1 selesai, sebuah panitia kecil yang terdiri dari 9 orang dibentuk dan berhasil mencapai kesepakatan bersama tentang Rancangan Pembukaan Hukum Dasar Negara.
Panitia Sembilan menghasilkan Piagam Jakarta yang merupakan hasil dari rumusan tersebut. Piagam Jakarta tetapkan pada 22 Juni 1945.
Setelah BPUPKI dibubarkan, PPKI dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945, dengan Sukarno sebagai ketua dan wakilnya Mohammad Hatta.*