BACA JUGA:Diisukan Masuk Skuat Senior, Jens Raven Fokus Akan Bawa Timnas Indonesia U-20 ke Piala Dunia 2025
Soekarno-Hatta dan Achmad Soebardjo menyusun naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia di rumah Laksamana Maeda pada 16 Agustus 1945, setelah Peristiwa Rengasdengklok terjadi.
BM Diah juga hadir dalam penyusunan proklamasi itu. Selama penyusunan teks proklamasi, BM Diah menunggu di ruang tengah rumah Laksamana Maeda bersama para aktivis dan pemuda lainnya.
Setelah menulis rancangan naskah proklamasi, Sayuti Melik diminta untuk mengetiknya. Begitu naskah proklamasi sudah disalin oleh Sayuti Melik, naskah asli dibuang begitu saja ke tempat sampah.
Menyaksikan hal tersebut, BM Diah mengambil naskah asli proklamasi yang sudah dibuang ke tempat sampah dan menyimpannya.
Setelah rapat perumusan naskah proklamasi selesai, BM Diah menyimpan salinannya sebagai dokumen pribadinya.
BM Diah yang merupakan seorang jurnalis diminta untuk menyebarkan berita kemerdekaan ke seluruh Indonesia setelah Soekarno mengumumkan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Pada Mei 1992, BM Diah menyerahkan teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno kepada Presiden Soeharto karena merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Berkat tendakan yang dilakukannya, BM Diah menjadi kunci pelengkap arsip nasional tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia. ***